Bosen Liburan Itu-itu Saja? Coba ke Desa Wisata Cikolelet Banten yang Lagi Viral Ini
- Jadesta Kemenparekraf
Lifestyle –Jika sedang mencari destinasi liburan yang menawarkan perpaduan antara keindahan alam, budaya lokal, dan kegiatan edukatif, maka Desa Wisata Cikolelet di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, patut masuk dalam daftar kunjungan. Terletak di lereng Gunung Karang, desa ini menyuguhkan pemandangan menakjubkan serta pengalaman wisata yang autentik dan menyenangkan.
Cikolelet telah berkembang menjadi salah satu desa wisata yang menjadi sorotan di Provinsi Banten, berkat inovasi masyarakat dan dukungan dari pemerintah daerah serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dengan konsep wisata berbasis pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan, desa ini menjadi contoh sukses pengelolaan potensi lokal untuk meningkatkan daya tarik wisata.
Lokasi Strategis dan Mudah Dijangkau
Desa Wisata Cikolelet berada di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, sekitar 2,5 jam perjalanan dari Jakarta. Akses menuju lokasi cukup mudah, terutama menggunakan kendaraan pribadi, baik dari arah Serang maupun dari jalur wisata Anyer.
Letaknya yang berada di ketinggian membuat desa ini memiliki udara yang sejuk dan menyegarkan. Lanskap hijau dari hutan dan lahan pertanian organik menambah pesona alami yang tidak ditemukan di kawasan urban.
Pesona Alam yang Mempesona
Cikolelet dikenal dengan panorama alam yang indah. Posisinya di lereng Gunung Karang membuat desa ini memiliki berbagai spot menarik untuk menikmati sunrise dan sunset, terutama bagi pecinta fotografi dan pendaki pemula. Wisatawan juga dapat menjelajahi area perbukitan dan hutan kecil di sekitar desa yang masih terjaga kelestariannya.
Udara bersih dan lingkungan yang asri menjadikan Cikolelet sebagai tempat yang ideal untuk melepas penat dari rutinitas kota. Beberapa area bahkan telah dikembangkan menjadi camping ground dan tempat rekreasi berbasis alam terbuka.
Beragam Aktivitas Wisata Edukatif
Salah satu keunggulan Desa Wisata Cikolelet adalah konsep wisata edukatif yang ditawarkan. Wisatawan dapat mengikuti kegiatan pertanian organik, mengenal sistem tanam hidroponik, serta mempelajari praktik pengelolaan sampah dan energi ramah lingkungan yang diterapkan oleh warga setempat.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati wisata kuliner lokal khas desa seperti nasi liwet, aneka sambal tradisional, hingga hasil olahan UMKM seperti keripik singkong, dodol, dan sirup jahe. Produk-produk ini menjadi bagian dari pengalaman wisata yang memperkaya wawasan sekaligus mendukung ekonomi lokal.
Pelestarian Budaya dan Keterlibatan Masyarakat
Cikolelet bukan hanya tentang alam, tetapi juga kekayaan budaya. Berbagai kesenian lokal, seperti pencak silat, tari tradisional, dan kerajinan tangan dari bahan alam, rutin ditampilkan dalam event desa. Kegiatan ini menjadi sarana penting untuk melestarikan budaya sekaligus memberi nilai tambah bagi pariwisata.
Sistem homestay juga diterapkan di desa ini, di mana wisatawan dapat tinggal bersama keluarga lokal. Ini memberikan pengalaman yang lebih dalam tentang kehidupan masyarakat desa serta meningkatkan interaksi sosial dan ekonomi antara penduduk dan pengunjung.
Pengakuan dan Prestasi
Desa Wisata Cikolelet masuk dalam daftar 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. Pengakuan ini menunjukkan bahwa desa ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan di Banten.
Prestasi tersebut juga menjadi motivasi bagi masyarakat setempat untuk terus menjaga keaslian dan kenyamanan desa, baik dari sisi pelayanan, kebersihan, maupun pengelolaan fasilitas wisata.