5 Nilai Hidup dari Mbak Tutut yang Bisa Jadi Bekal Generasi Muda

Lifestyle –Peluncuran buku “Selangkah di Belakang Mbak Tutut” membuka kembali jejak perjalanan Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana atau Mbak Tutut, yang bukan hanya dikenal sebagai putri sulung Presiden Soeharto, tetapi juga sosok inspiratif dengan kiprah besar di bidang sosial, infrastruktur, hingga kepemimpinan internasional.

Buku ini menghadirkan kontribusi pemikiran para tokoh nasional, rekan kerja, sahabat, dan keluarga. Melalui kisah di dalamnya, generasi muda bisa menemukan nilai-nilai hidup yang relevan untuk menjadi bekal dalam menghadapi tantangan zaman.

“Buku ini dapat menjadi teman dalam melihat berbagai dinamika kemajuan dan persoalan saat ini,” ungkap Effendi Gazali.

1. Ketulusan dalam Bekerja



Buku Mbak Tutut

Photo :

• Istimewa

Mbak Tutut dikenal sebagai sosok yang konsisten menjaga etika dalam setiap kiprahnya. Bahkan dalam pembangunan jalan tol pertama di Indonesia dengan teknologi Sosrobahu, hingga proyek Metro Manila Skyway di Filipina, ia memilih untuk berjuang sendiri mendapatkan pendanaan internasional tanpa bergantung pada nama besar ayahnya.

2. Kesetiaan dalam Keluarga

Dalam buku ini, keteladanan Mbak Tutut juga terlihat dari bagaimana ia menjaga nilai kesetiaan kepada keluarga. Nilai ini menjadi pijakan penting yang tetap relevan bagi generasi muda yang tengah menghadapi dinamika kehidupan modern.

3. Keberanian untuk Mengabdi

Selain dikenal di dunia bisnis dan infrastruktur, Mbak Tutut juga terjun langsung dalam kegiatan sosial. Ia memimpin Persatuan Donor Darah Indonesia, Palang Merah Indonesia, serta turun langsung ke lokasi bencana. Dedikasinya menunjukkan keberanian untuk hadir dan mengabdi bagi sesama.

4. Kepemimpinan yang Mendunia

Perannya di kancah internasional tidak bisa diabaikan. Mbak Tutut dipercaya sebagai Presiden FIODS selama tiga periode, bukti pengakuan dunia terhadap kepemimpinan seorang perempuan Indonesia.

5. Cinta Tanah Air dan Generasi Muda

Lewat organisasi Kirab Remaja, Mbak Tutut berupaya mencetak generasi muda yang disiplin, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan memperkuat persatuan Indonesia. Upaya ini menjadi warisan berharga bagi anak muda masa kini.

“Keteguhan beliau dalam menjaga etika keluarga sekaligus melayani masyarakat adalah teladan di tengah persoalan zaman ini,” ujar Anthony Budiawan.

“Buku ini bukan sekadar dokumentasi, tetapi sebuah ajakan untuk kembali pada nilai: ketulusan dalam bekerja, kesetiaan dalam keluarga, dan keberanian untuk mengabdi. Dari keluarga ke bangsa, dari bisnis ke sosial, itulah warisan yang Mbak Tutut sampaikan,” tutur ⁠Tria S.P. Ismail Saleh sebagai penanggung jawab buku.