Trik Jitu Merangsang Tanaman Cepat Berbunga dan Berbuah Lebat Pakai Bahan Dapur

Ilustrasi pohon mangga
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Berkebun menjadi kegiatan yang semakin populer di kalangan masyarakat urban, terutama untuk menghasilkan tanaman hias yang indah atau tanaman buah yang produktif. Namun, sering kali tanaman membutuhkan dorongan ekstra agar cepat berbunga dan berbuah lebat

Cara Mudah Basmi Cicak dari Rumah Pakai Bahan Dapur, Dijamin Gak Balik Lagi!

Kabar baiknya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pupuk kimia, karena bahan-bahan dapur yang mudah ditemukan dapat menjadi solusi alami yang efektif. 

Berikut adalah trik jitu menggunakan bahan dapur seperti gula, cuka, dan kulit pisang untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah.

1. Air Gula untuk Meningkatkan Energi Tanaman

Trik Membuat Pupuk ‘Ajaib’, Bikin Tanaman Berbuah Lebat Meski di Luar Musim!

Gula, yang tersedia di hampir setiap dapur, dapat digunakan sebagai sumber energi tambahan untuk tanaman. Gula mengandung glukosa yang dapat membantu mikroorganisme di tanah memecah nutrisi, sehingga meningkatkan penyerapan unsur hara oleh akar. 

Untuk membuat larutan air gula, campurkan 1 sendok makan gula pasir dengan 1 liter air, aduk hingga larut, lalu siramkan ke tanah di sekitar akar tanaman seperti mawar atau cabai sekali seminggu. 

Ubah Hobi Jadi Cuan! 5 Tanaman Super Menguntungkan untuk Bisnis Sampingan di Lahan Sempit

Hindari penggunaan berlebihan karena gula dapat menarik hama seperti semut. Larutan ini sangat efektif untuk tanaman yang mulai menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi, seperti daun menguning, karena membantu meningkatkan metabolisme tanaman.

2. Cuka Apel untuk Menyeimbangkan pH Tanah

Cuka apel adalah bahan dapur lain yang dapat merangsang pembungaan, terutama pada tanaman yang menyukai tanah sedikit asam, seperti anggrek atau tomat. Cuka apel membantu menurunkan pH tanah, menciptakan kondisi optimal untuk penyerapan nutrisi seperti fosfor, yang penting untuk pembentukan bunga dan buah. 

Campurkan 2 sendok makan cuka apel dengan 1 liter air, lalu gunakan untuk menyiram tanah setiap dua minggu. Pastikan untuk menguji pH tanah terlebih dahulu menggunakan alat tes pH sederhana, yang tersedia di toko pertanian dengan harga sekitar Rp50.000, agar tidak membuat tanah terlalu asam.

Penggunaan cuka apel secara teratur dapat meningkatkan jumlah bunga pada tanaman hias dan hasil panen pada tanaman buah.

3. Kulit Pisang sebagai Sumber Kalium Alami

Kulit pisang kaya akan kalium, fosfor, dan kalsium, yang semuanya penting untuk pembungaan dan pembuahan. Kalium membantu tanaman seperti mangga atau melati menghasilkan buah dan bunga yang lebih besar serta tahan terhadap penyakit. 

Caranya, potong kulit pisang menjadi potongan kecil, rendam dalam 1 liter air selama 24 jam, lalu gunakan air rendaman untuk menyiram tanaman. Alternatifnya, keringkan kulit pisang, hancurkan hingga menjadi bubuk, dan taburkan di sekitar akar sebagai pupuk alami. 

Aplikasikan sekali setiap dua minggu untuk hasil optimal. Kulit pisang juga dapat dikomposkan bersama sampah organik lain untuk meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.

4. Ampas Kopi untuk Nutrisi Nitrogen dan Anti-Hama

Ampas kopi, yang sering dibuang begitu saja, adalah sumber nitrogen yang baik untuk tanaman berbunga seperti mawar atau tanaman buah seperti stroberi. Nitrogen mendukung pertumbuhan daun yang sehat, yang menjadi dasar untuk pembungaan yang lebat. 

Taburkan ampas kopi kering di sekitar akar tanaman dengan dosis 1 cangkir per tanaman setiap bulan, lalu siram dengan air untuk membantu penyerapan. Ampas kopi juga memiliki sifat anti-hama alami, seperti mengusir siput dan bekicot yang sering merusak tanaman. 

Namun, hindari penggunaan berlebihan karena ampas kopi dapat meningkatkan keasaman tanah, yang mungkin tidak cocok untuk tanaman seperti kaktus yang menyukai tanah netral.

5. Air Beras untuk Stimulasi Mikroorganisme

Air beras, sisa dari mencuci beras, mengandung nutrisi seperti fosfor, kalium, dan zat pati yang dapat merangsang aktivitas mikroorganisme di tanah. Mikroorganisme ini membantu menguraikan bahan organik, sehingga nutrisi lebih mudah diserap oleh tanaman seperti terong atau bunga matahari. 

Kumpulkan air bekas mencuci beras (lebih baik dari cucian kedua agar tidak terlalu keruh), lalu diamkan selama 24 jam untuk fermentasi ringan. Siramkan air ini ke tanah di sekitar akar tanaman sebanyak 500 ml per tanaman setiap minggu. Air beras juga dapat digunakan untuk menyiram tanaman hias seperti anggrek, yang akan menghasilkan bunga lebih lebat dengan aplikasi rutin.

Tips Aplikasi yang Efektif

Untuk hasil terbaik, gunakan bahan dapur ini dengan dosis yang tepat dan konsisten. Selalu pantau kondisi tanaman setelah aplikasi untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kelebihan nutrisi, seperti daun yang terbakar atau akar yang membusuk. 

Kombinasikan penggunaan bahan dapur dengan perawatan dasar seperti penyiramanjoner, pemangkasan, dan sinar matahari yang cukup. Jika memungkinkan, lakukan pengujian tanah untuk menyesuaikan aplikasi dengan kebutuhan tanaman. 

Bahan-bahan ini paling efektif digunakan pada tanaman yang sehat dan dalam fase pertumbuhan aktif, seperti sebelum pembungaan atau pembuahan, untuk memaksimalkan hasil.