Anak Menolak Makan dan Bilang Masakan Ibu Gak Enak? Begini Cara Menghadapinya!
- Freepik
Lifestyle –Siapa yang pernah mengalami ini? “Ma, gak mau makan! Masakannya gak enak!”. Kalimat ini bisa bikin hati ibu panas-dingin.
Sudah capek masak, malah dapat komentar pedas dari anak sendiri. Belum lagi drama tantrum yang sering menyertai, apalagi kalau anak masih usia TK ke bawah.
Jangan buru-buru marah atau sedih ya, Bu. Menolak makan atau bahkan bilang masakan ibu gak enak adalah hal yang sering terjadi pada balita.
Lalu bagaimana cara menyikapinya? Mari kita bahas alasan di balik perilaku ini sekaligus strategi tepat untuk menghadapinya.
Lantas kenapa anak bisa sampai bilang masakan ibu gak enak? Ada beberapa penyebab umum yang membuat anak kecil rewel di meja makan:
1. Anak Sedang Mencari Kontrol
Pada usia 2–6 tahun, anak sedang dalam fase ingin punya kendali atas diri mereka. Menolak makan adalah salah satu cara mereka “berkuasa”.
2. Masalah Sensori: Rasa dan Tekstur Baru
Balita masih belajar mengenal rasa, aroma, dan tekstur makanan. Bagi mereka, makanan yang baru atau punya bau/tampilan tertentu bisa jadi terasa “aneh”.
3. Fase Picky Eater Itu Normal
Penelitian menunjukkan picky eating atau pilih-pilih makanan mencapai puncaknya di usia pra-sekolah. Jadi, kalau anak bilang masakan ibu tidak enak, itu bukan berarti ibu gagal, tapi anak sedang melalui fase normal dalam tumbuh kembangnya.
Mitos vs Fakta Tentang Anak yang Susah Makan
- Mitos: Anak yang bilang masakan ibu gak enak berarti nakal atau tidak tahu terima kasih.
- Fakta: Mereka sedang belajar mengekspresikan diri. Penolakan pada makanan biasanya lebih ke rasa takut atau ingin berkuasa, bukan ingin menyakiti hati ibu.
Seorang pediatric dietitian dan pendiri The Nourished Child, Jill Castle, menjelaskan bahwa ada dua hal yang tidak bisa Anda paksa pada balita pertama Anda tidak bisa memaksa mereka makan, dan Anda tidak bisa memaksa mereka buang air di toilet.
“Balita ingin punya kendali atas tubuh mereka,” kata Jill Castle dikutip dari laman Washingtonpost.
Artinya, memaksa anak makan justru bisa memperburuk tantrum. Anak akan semakin menolak sebagai bentuk mempertahankan kendali.
Strategi Menghadapi Anak yang Menolak Makan
1. Terapkan Division of Responsibility
Konsep ini diperkenalkan oleh pakar nutrisi anak Ellyn Satter. Prinsipnya:
- Orang tua yang menentukan apa, kapan, dan di mana anak makan.
- Anak yang menentukan apakah dia mau makan dan berapa banyak yang akan dimakan.
Dengan cara ini, anak punya ruang untuk memilih, tapi tetap dalam batas yang sehat.
2. Ciptakan Suasana Makan yang Positif
Hindari memaksa, mengancam, atau menyuap dengan hadiah agar anak makan. Tekanan hanya akan membuat anak semakin defensif. Jadikan waktu makan sebagai momen yang menyenangkan dan bebas drama.
3. Kenalkan Makanan Baru Secara Bertahap
Anak mungkin butuh 10–15 kali perkenalan sebelum mau mencoba makanan baru. Jadi kalau mereka menolak di awal, jangan langsung menyerah. Tawarkan kembali di waktu lain dengan cara yang berbeda.
4. Libatkan Anak dalam Proses
Ajak anak ikut memilih sayuran saat belanja, membantu mencuci buah, atau menata meja makan. Ketika mereka merasa punya andil, rasa ingin mencoba makanan akan lebih besar.
5. Jadilah Role Model
Tunjukkan kalau ibu dan ayah juga makan makanan yang sehat dengan ekspresi positif. Katakan “wah ini wortelnya manis dan renyah!” supaya anak melihat contoh langsung.
6. Hormati Rasa Lapar dan Kenyang Anak
Anak punya sinyal lapar dan kenyang sendiri. Jika mereka mengatakan sudah kenyang, jangan paksa makan lebih banyak. Ini penting untuk mencegah hubungan negatif dengan makanan di kemudian hari.
Kalau Anak Mengatakan Masakan Ibu Tidak Enak, Harus Bagaimana?
- Tetap tenang dan jangan tersinggung. Balita belum mengerti sopan santun penuh.
- Validasi perasaan mereka. Bisa bilang, “Oh kamu kurang suka ya? Tidak apa-apa.”
- Tawarkan pilihan terbatas. Misalnya, “Mau makan nasi dengan sup atau nasi dengan telur?” Ini memberi mereka rasa kontrol tapi tetap dalam batas sehat.
- Hindari memberi makanan instan atau jajanan sebagai ganti. Anak bisa terbiasa memilih makanan yang kurang sehat demi menghindari masakan rumah.
Risiko Jika Anak Dipaksa Makan
- Anak bisa mengembangkan hubungan yang buruk dengan makanan. Meja makan jadi identik dengan stres.
- Potensi masalah gizi jangka panjang. Anak yang mengalami picky eating ekstrem (ARFID) bisa mengalami kekurangan nutrisi. Dalam kondisi ini, perlu bantuan profesional.
Tips Singkat Agar Anak Mau Makan
- Sajikan porsi kecil dulu agar anak tidak kewalahan.
- Gunakan tampilan yang menarik: bentuk lucu atau warna cerah.
- Jangan mengkritik anak yang menolak makanan. Cukup singkirkan dan tawarkan kembali di waktu lain.
- Buat jadwal makan yang konsisten: 3 kali makan utama + 2 kali camilan sehat.
Anak yang menolak makan atau mengatakan masakan ibu “gak enak” tidak berarti mereka nakal atau ibu gagal memasak. Ini adalah bagian dari proses tumbuh kembang mereka, terutama saat mereka sedang belajar mandiri dan ingin punya kendali atas pilihan.
Kuncinya adalah tidak memaksa, menciptakan suasana makan yang positif, dan konsisten mengenalkan makanan baru. Dengan kesabaran, perlahan-lahan anak akan belajar makan dengan lebih baik dan tanpa drama.