Milenial vs Gen Z, Siapa yang Lebih Pintar Atur Uang? Cek Jawabannya di Sini!

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kepribadian generasi memengaruhi kebiasaan dan strategi dalam mengelola keuangan. Milenial dan Gen Z, dua generasi yang hidup di era digital, memiliki pendekatan berbeda terhadap tabungan, pengeluaran, investasi, dan perencanaan masa depan. 

Kalau Anda Otrovert, Inilah Pekerjaan dengan Gaji Tinggi yang Bisa Bikin Tajir

 

Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda menyesuaikan strategi finansial sesuai generasi atau membimbing generasi muda dalam literasi keuangan.

8 Jenis Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Cocok untuk Extrovert, Hobi Bicara Bisa Hasilkan Miliaran Per Tahun!

 

Perbedaan ini muncul karena latar belakang ekonomi, pengalaman sosial, dan tingkat kenyamanan dengan teknologi. Milenial yang tumbuh di masa transisi digital cenderung lebih fokus pada investasi dan keamanan finansial.

10 Pekerjaan Bergaji Tinggi untuk Introvert, Ada yang Tembus Rp5 Miliar!

 

Sementara Gen Z yang lahir di era serba online lebih adaptif terhadap teknologi dan cenderung menggunakan uang untuk pengalaman sosial serta barang-barang yang meningkatkan status. Berikut adalah perbedaan cara mengatur uang ala Milenial dan Gen Z.

 

1. Tabungan dan Pendapatan

 

Milenial cenderung memiliki tabungan yang lebih besar dibandingkan Gen Z. Mereka fokus menyiapkan dana darurat dan menabung untuk tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau mempersiapkan investasi konservatif. 

 

Pendekatan ini membuat keuangan mereka lebih stabil dan memungkinkan mereka menghadapi situasi tak terduga tanpa tekanan finansial yang berlebihan. 

 

Milenial lebih disiplin dalam menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulan, sehingga mereka dapat merencanakan masa depan finansial dengan lebih matang.

 

Gen Z, di sisi lain, rata-rata memiliki tabungan yang lebih rendah. Mereka masih dalam tahap belajar menyeimbangkan penghasilan dan pengeluaran sehari-hari. 

 

Banyak dari Gen Z yang baru memulai karier atau pekerjaan paruh waktu, sehingga fokus utama mereka lebih pada memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan pengalaman sosial. 

 

Walaupun tabungan mereka lebih sedikit, generasi ini memiliki fleksibilitas tinggi dalam mengadaptasi strategi finansial sesuai perubahan situasi ekonomi.

 

2. Pengeluaran dan Gaya Hidup

 

Milenial cenderung mengalokasikan dana untuk pengalaman hidup yang bernilai jangka panjang, seperti traveling, kuliner, dan hiburan berkualitas. Selain itu, mereka juga berinvestasi dalam aset seperti properti atau saham untuk memastikan stabilitas finansial di masa depan. 

 

Pengeluaran mereka umumnya terencana dan seimbang antara kebutuhan sehari-hari dan tujuan jangka panjang, sehingga mereka mampu menikmati hidup tanpa mengorbankan keamanan finansial.

 

Gen Z lebih fokus pada pengeluaran yang memberikan kepuasan instan atau meningkatkan status sosial. Barang-barang bermerek, gadget terbaru, atau pengalaman yang dapat dibagikan di media sosial menjadi prioritas utama mereka. 

 

Generasi ini cenderung lebih responsif terhadap tren dan promosi digital, sehingga pengeluaran bisa cepat meningkat jika tidak dikelola dengan bijak. 

 

Meskipun demikian, Gen Z memiliki kemampuan adaptasi tinggi dalam mengatur pengeluaran berdasarkan kebutuhan dan pengalaman, sehingga mereka belajar menyeimbangkan gaya hidup dan keuangan.

 

3. Penggunaan Teknologi dalam Keuangan

 

Milenial aktif menggunakan berbagai aplikasi perbankan dan investasi untuk mempermudah pengelolaan keuangan. Mereka biasanya membuat anggaran, memantau pengeluaran, dan merencanakan investasi jangka panjang melalui teknologi. 

 

Pendekatan ini membantu mereka lebih disiplin dalam menabung dan memastikan setiap pengeluaran sesuai dengan prioritas finansial. Teknologi menjadi alat yang mendukung strategi keuangan mereka agar lebih terstruktur dan aman.

 

Gen Z lahir di era digital, sehingga mengandalkan teknologi untuk hampir semua transaksi sehari-hari, mulai dari pembayaran digital hingga belanja online. Namun, banyak dari mereka yang masih belajar merencanakan keuangan dan investasi jangka panjang. 

 

Gen Z cenderung lebih responsif terhadap aplikasi baru, pembayaran cepat, dan solusi keuangan modern, tetapi mereka perlu bimbingan dalam membangun strategi pengelolaan uang yang berkelanjutan.

 

4. Pendekatan terhadap Utang

 

Milenial memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam menggunakan utang, termasuk kartu kredit atau pinjaman pendidikan. Mereka harus menyeimbangkan pengeluaran dan kewajiban utang agar tidak menimbulkan tekanan finansial. 

 

Disiplin dalam membayar utang dan memantau bunga menjadi kunci agar keuangan tetap sehat.

 

Gen Z, sebaliknya, lebih berhati-hati dalam mengambil utang. Generasi ini cenderung menunda pengambilan pinjaman besar hingga benar-benar diperlukan dan fokus pada pengelolaan keuangan pribadi. 

 

Pendekatan ini membuat Gen Z lebih waspada terhadap risiko utang, meskipun mereka masih harus mempelajari cara memanfaatkan utang secara strategis untuk investasi atau peluang finansial.

 

5. Perencanaan Pensiun dan Investasi Jangka Panjang

 

Milenial lebih aktif dalam merencanakan pensiun dan berinvestasi dalam instrumen jangka panjang, seperti rekening pensiun atau saham. Mereka menyadari pentingnya menyiapkan masa depan sejak awal dan cenderung disiplin dalam mengalokasikan sebagian pendapatan untuk tujuan jangka panjang. 

 

Strategi ini memastikan mereka memiliki dana cukup untuk menghadapi masa pensiun tanpa tergantung pada sumber lain.

 

Gen Z, di sisi lain, masih minim fokus pada pensiun atau investasi jangka panjang. Sebagian besar Gen Z belum memiliki rekening pensiun atau rencana investasi formal. Oleh karena itu, literasi finansial sejak dini menjadi sangat penting agar Gen Z dapat merencanakan masa depan dengan lebih matang dan menyiapkan strategi keuangan yang berkelanjutan.

 

Milenial dan Gen Z memiliki pendekatan berbeda dalam mengatur uang. Milenial menekankan tabungan, investasi, dan perencanaan jangka panjang, sementara Gen Z lebih fokus pada pengeluaran sosial, pengalaman, dan adaptasi teknologi. 

 

Dengan memahami perbedaan ini, setiap generasi dapat menyesuaikan strategi finansial agar keuangan tetap sehat, tujuan tercapai, dan gaya hidup seimbang.