Mengenal Tren Career Minimalism, Cara Gen Z Tolak Budaya Kerja Lembur

Ilustrasi Gen Z kerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, semakin dikenal dengan pola pikir berbeda terhadap karier dibandingkan generasi sebelumnya. Jika generasi lama memandang kesuksesan sebagai hasil dari kerja keras bertahun-tahun untuk mencapai jabatan tinggi, Gen Z justru mulai mempertanyakan konsep tersebut. 

Tips Kelar Kerjaan Cepat di Hari Jumat Tanpa Kena Semprot Bos

 

Mereka melihat kerja bukan lagi pusat dari identitas, melainkan hanya salah satu aspek kehidupan. Dari sinilah muncul tren baru bernama career minimalism.

20 Barang Ini Harus Stop Dibeli Jika Anda Serius Menerapkan Frugal Living

 

Fenomena career minimalism menggambarkan pendekatan baru terhadap pekerjaan yang lebih sederhana dan realistis. Alih-alih berambisi mendaki “tangga korporat” dengan segala resikonya, banyak Gen Z memilih jalan yang lebih fleksibel, dengan fokus pada stabilitas, keseimbangan hidup, dan kebebasan menjalankan proyek sampingan. 

Beda Frugal dan Slow Living, Mana yang Cocok untuk Keuangan Anda?

 

Gaya ini tidak hanya mengubah cara generasi muda bekerja, tetapi juga menantang budaya kerja tradisional yang sangat kompetitif.

 

Apa Itu Career Minimalism?

 

Career minimalism adalah gaya membangun karir dengan menghindari tuntutan berlebihan untuk naik jabatan dan lebih memilih jalur kerja yang stabil, cukup, serta memberi ruang untuk kehidupan pribadi. 

 

Menurut laporan Glassdoor dan Calibre Careers, tren ini berkembang karena Gen Z menyadari bahwa dunia kerja penuh ketidakpastian akibat otomatisasi, restrukturisasi, hingga disrupsi teknologi.

 

Alih-alih mengorbankan waktu dan kesehatan demi jabatan manajerial, mereka lebih senang tetap pada posisi yang memberikan gaji layak, fleksibilitas, dan stabilitas, sambil menyalurkan energi pada hal-hal lain seperti hobi, komunitas, atau bisnis sampingan.

 

Mengapa Career Minimalism Menjadi Tren?

 

1. Pasar kerja tidak pasti

 

Gen Z tumbuh di era ekonomi yang fluktuatif, sehingga mereka lebih memilih stabilitas daripada karir yang hanya menjanjikan status.

 

2. Keseimbangan hidup lebih penting

 

Banyak dari mereka menolak budaya kerja lembur dan lebih mengutamakan kesehatan mental, waktu untuk keluarga, dan kehidupan sosial.

 

3. Side hustle sebagai identitas baru

 

Gen Z sering mengembangkan proyek sampingan seperti bisnis online, konten kreatif, atau kursus daring yang memberikan ruang ekspresi diri.

 

4. Penolakan terhadap ambisi tradisional

 

Jabatan tinggi tidak lagi dianggap sebagai puncak karir, karena manfaatnya tidak selalu sebanding dengan tekanan yang menyertainya.

 

Ciri-Ciri Career Minimalism

 

- Tidak menjadikan pekerjaan sebagai pusat identitas diri.

 

- Memilih pekerjaan yang cukup stabil tanpa ambisi besar untuk promosi.

 

- Lebih tertarik pada fleksibilitas dan manfaat nyata daripada status.

 

- Mengalokasikan waktu luang untuk aktivitas personal dan kreatif.

 

- Berani berpindah pekerjaan atau bidang jika itu lebih sesuai dengan nilai hidup.

 

Dampak Career Minimalism

 

Dampak Positif:

- Work-life balance lebih terjaga.

- Risiko burnout lebih rendah.

- Identitas diri tidak hanya ditentukan oleh pekerjaan.

- Ada ruang untuk mengembangkan kreativitas atau usaha lain.

 

Tantangan:

 

1. Pertumbuhan gaji bisa lebih lambat jika tidak mengejar posisi tinggi.

 

2. Perusahaan mungkin kurang menghargai individu yang dianggap tidak ambisius.

 

3. Menjalankan pekerjaan utama sekaligus side hustle bisa menjadi beban baru jika tidak dikelola dengan baik.

 

Career minimalism mencerminkan cara baru Gen Z memaknai karir: bukan tentang jabatan atau prestise, melainkan tentang keseimbangan hidup dan kebebasan memilih jalannya sendiri. 

 

Meski menantang pola kerja tradisional, tren ini bisa menjadi solusi untuk dunia kerja modern yang penuh ketidakpastian. 

 

Dengan memilih jalur yang lebih sederhana, Gen Z membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya soal jabatan tinggi, melainkan kemampuan hidup selaras dengan nilai dan kebutuhan pribadi.