Biar Gak Menyesal di Usia 40, Ini 7 Cara Atur Uang Sejak Muda

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Mengatur keuangan bukan hanya urusan orang yang sudah mapan atau berpenghasilan besar. Justru, semakin cepat Anda belajar cara mengelola uang, semakin kecil risiko terjebak dalam krisis finansial di masa depan.

5 Alasan Paylater Bisa Membuat Anda Terjebak Utang, Waspadai Jebakan Manisnya!

 

Fakta menunjukkan bahwa banyak krisis keuangan pribadi bukan disebabkan oleh gaji yang kecil, melainkan karena tidak adanya perencanaan. Tanpa dana darurat, tanpa tabungan, dan tanpa strategi pengeluaran yang jelas, seseorang bisa langsung jatuh miskin ketika menghadapi kondisi tak terduga—seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau inflasi yang terus merangkak naik.

5 Ide Bisnis Unik yang Jarang Dilirik dan Minim Kompetitor Tapi Menjanjikan Peluang Cuan Besar!

 

Kabar baiknya, Anda bisa menghindari semua itu. Berikut adalah cara-cara realistis untuk mulai belajar mengatur uang sejak sekarang agar masa depan finansial Anda tetap aman dan stabil.

Sering Pakai Paylater untuk Transaksi Sehari-hari? Catat 8 Trik Ini agar Keuangan Tetap Aman

 

1. Mulai dari Mencatat Pengeluaran

 

Langkah pertama yang sederhana tapi sering diabaikan: catat semua pengeluaran Anda, sekecil apa pun. Ini penting untuk mengetahui ke mana saja uang Anda pergi setiap bulan.

 

Gunakan aplikasi keuangan pribadi, spreadsheet, atau buku catatan. Setelah satu bulan, Anda akan sadar bahwa ada banyak pengeluaran yang bisa dipangkas tanpa mengganggu kualitas hidup.

 

2. Susun Anggaran Bulanan Realistis

 

Setelah tahu pola pengeluaran, buatlah anggaran bulanan. Bagi pengeluaran ke dalam beberapa kategori: kebutuhan pokok, transportasi, cicilan, hiburan, dan tabungan.

 

Gunakan metode populer seperti 50/30/20, yaitu:

50% untuk kebutuhan pokok,

30% untuk keinginan dan gaya hidup,

20% untuk tabungan atau investasi.

 

Angka ini fleksibel tergantung situasi Anda, tapi yang penting: alokasikan dana untuk masa depan, bukan hanya untuk sekarang.

 

3. Bangun Dana Darurat

 

Dana darurat berfungsi sebagai penyangga keuangan ketika terjadi kejadian tak terduga seperti sakit, PHK, atau kebutuhan keluarga. Idealnya, dana darurat setara 3–6 bulan biaya hidup, dan disimpan di rekening terpisah agar tidak terpakai untuk belanja impulsif. Mulailah sedikit demi sedikit, misalnya Rp100.000 per minggu.

 

4. Hindari Utang Konsumtif Sejak Dini

 

Pinjaman untuk kebutuhan produktif seperti pendidikan atau modal usaha bisa dimaklumi, tapi utang untuk beli barang-barang konsumtif hanya akan jadi beban di kemudian hari.

 

Waspadai juga jebakan “paylater” dan kartu kredit yang mempermudah gaya hidup boros. Sekali terbiasa hidup dari cicilan, akan sulit kembali hidup dalam batas kemampuan.

 

5. Mulai Menabung Secara Otomatis

 

Otomatisasi adalah trik yang ampuh. Anda bisa atur agar setiap kali gajian, sejumlah uang langsung dipindahkan ke rekening tabungan atau e-wallet khusus.

 

Trik ini membantu Anda “menyembunyikan” uang dari diri sendiri, sehingga tidak terasa menyakitkan. Lama-lama akan terbentuk kebiasaan positif.

 

6. Belajar Investasi dari Hal yang Paling Dasar

 

Setelah dana darurat dan tabungan jangka pendek aman, Anda bisa mulai belajar investasi. Tidak perlu langsung ke saham atau kripto, mulailah dari instrumen minim risiko seperti:

 

Reksa dana pasar uang

Emas digital

Obligasi pemerintah

 

Pelajari prinsip dasar: risiko, jangka waktu, dan tujuan investasi. Banyak platform edukasi gratis seperti Bareksa, Ajaib Academy, dan YouTube kanal finansial yang kredibel.

 

7. Jangan Lupa Asuransi

 

Asuransi adalah bentuk perlindungan keuangan. Asuransi kesehatan adalah prioritas utama, apalagi jika Anda belum mendapat jaminan dari kantor.

 

Biaya rumah sakit yang mahal bisa langsung menguras tabungan jika tidak punya perlindungan. Jadi, pilih asuransi yang sesuai kebutuhan dan premi yang terjangkau.

 

Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, tapi Anda bisa mengendalikannya dengan keputusan-keputusan finansial yang bijak sejak dini. Jangan tunggu punya penghasilan besar untuk mulai atur uang. Mulailah dari apa yang Anda miliki sekarang.

 

Dengan membentuk kebiasaan keuangan yang sehat hari ini, Anda sedang membangun pagar pelindung terhadap krisis keuangan di masa depan.