7 Jurusan Kuliah Ini Mulai Ditinggalkan Gara-gara AI, Pilihan Anda Termasuk?
- Freepik
Lifestyle – Kecanggihan teknologi buatan seperti Artificial Intelligence (AI) kian pesat dan mulai mengubah peta dunia kerja secara signifikan. Banyak perusahaan mulai mengadopsi sistem otomatisasi dalam operasional mereka, yang tak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga berpotensi menggantikan peran manusia dalam sejumlah bidang.
Hal ini tentu menjadi sinyal bagi calon mahasiswa untuk lebih cermat dalam memilih jurusan kuliah yang memiliki prospek jangka panjang di era digital.
Beberapa tahun terakhir, laporan dari berbagai lembaga internasional menunjukkan adanya tren pemangkasan tenaga kerja, terutama di bidang yang bersifat repetitif atau administratif.
AI dinilai mampu menyelesaikan pekerjaan dengan kecepatan dan akurasi tinggi, membuat posisi entry-level semakin tergerus. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami jurusan kuliah apa saja yang mulai tergeser karena perkembangan teknologi AI agar dapat mengambil keputusan pendidikan yang lebih bijak dan strategis.
Berikut ini tujuh jurusan kuliah yang kini dianggap berisiko tinggi terdampak oleh disrupsi AI dan layak untuk dipertimbangkan ulang:
1. Ilmu Komputer (Basic Programming)
Meski terdengar kontradiktif, jurusan Ilmu Komputer yang fokus pada pemrograman dasar justru menjadi salah satu yang paling terdampak. Pasalnya, AI generatif kini mampu membuat kode, mendeteksi bug, hingga mengembangkan software sederhana dalam hitungan detik. Jika Anda tertarik dengan bidang ini, pastikan untuk mengambil spesialisasi seperti kecerdasan buatan, keamanan siber, atau analisis data lanjutan.
2. Akuntansi dan Keuangan
AI dan perangkat lunak otomatisasi akuntansi telah menggantikan banyak tugas manual seperti pembukuan, laporan keuangan, hingga analisis sederhana. Beberapa firma bahkan mengurangi jumlah staf junior karena sebagian besar pekerjaan awal dapat dikerjakan oleh algoritma. Jurusan ini tetap relevan bila Anda mengombinasikannya dengan teknologi finansial atau forensik keuangan.
3. Bahasa Asing dan Sastra
Kemajuan dalam teknologi penerjemah otomatis seperti Google Translate dan DeepL telah menjadikan pekerjaan penerjemah dan interpreter dasar jauh lebih sedikit dibutuhkan. Beberapa universitas di luar negeri bahkan mulai menghentikan program studi bahasa tertentu. Jika Anda tertarik dengan linguistik, sebaiknya arahkan fokus pada linguistik komputasional atau analisis bahasa berbasis AI.
4. Jurnalistik dan Media Tradisional
Perangkat AI saat ini sudah dapat menghasilkan artikel berita sederhana, menyunting naskah, hingga membuat konten multimedia. Banyak redaksi media telah mengintegrasikan teknologi ini untuk efisiensi kerja. Anda yang ingin menekuni jurusan ini sebaiknya memperdalam keterampilan investigatif, verifikasi fakta, atau strategi distribusi konten digital yang tidak mudah diotomatisasi.
5. Desain Grafis Dasar
AI seperti DALL·E dan MidJourney dapat menghasilkan desain dan ilustrasi visual dengan cepat dan murah. Klien pun mulai memilih solusi otomatis untuk keperluan desain umum. Namun, bidang desain masih memiliki peluang besar jika Anda fokus pada UX/UI design, branding strategis, atau animasi interaktif yang memerlukan sentuhan kreatif manusia.
6. Manajemen dan Administrasi Bisnis
Jurusan ini banyak menghasilkan lulusan dengan kemampuan dasar seperti manajemen proyek, entri data, hingga pengelolaan dokumen—semuanya kini bisa dijalankan oleh AI atau software berbasis cloud. Anda tetap bisa memilih jalur ini bila disertai pemahaman kuat soal teknologi digital, inovasi bisnis, dan strategi manajerial berbasis data.
7. Hukum (Legal Drafting dan Riset Dasar)
AI mampu melakukan riset hukum, membaca yurisprudensi, bahkan menyusun draft kontrak dengan presisi tinggi. Profesi hukum yang berfokus pada tugas rutin mulai terdampak otomatisasi ini. Jika ingin tetap relevan, mahasiswa hukum perlu membekali diri dengan pemahaman mendalam tentang etika teknologi, hukum siber, dan kebijakan publik yang kompleks.
Perkembangan AI memang membuka banyak peluang baru, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan besar bagi jurusan kuliah tertentu. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tidak hanya melihat popularitas jurusan, tetapi juga menimbang daya tahan dan fleksibilitas bidang tersebut terhadap perubahan teknologi. Memilih jurusan kuliah bukan hanya soal minat semata, tetapi juga strategi untuk bertahan dan berkembang dalam dunia kerja yang terus berevolusi.