8 Cara Mengatur Uang Bulanan untuk Pemula, Aman sampai Akhir Bulan Meski Gaji Ngepas
- Freepik
Lifestyle – Jakarta, VIVA – Mengatur uang bulanan bagi pemula sering kali menjadi tantangan tersendiri, apalagi bagi yang baru mulai bekerja atau hidup mandiri. Penghasilan yang terbatas, kebutuhan harian yang terus berjalan, serta godaan belanja impulsif bisa membuat uang habis sebelum pertengahan bulan.
Faktanya, cara mengatur keuangan tidak harus rumit. Dengan strategi dasar yang tepat, siapa pun bisa menjaga stabilitas finansial dan mulai menabung bahkan sangat mungkin mencapai kemandirian finansial (financial freedom). Berikut panduan praktis yang bisa diterapkan oleh pemula agar tidak boncos setiap bulan meski gaji pas-pasan.
1. Ketahui Jumlah Penghasilan Bersih
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mengetahui dengan pasti berapa penghasilan bersih setiap bulannya. Penghasilan bersih adalah jumlah uang yang masuk ke rekening setelah dipotong pajak, cicilan, atau potongan lainnya. Angka ini menjadi acuan utama dalam menyusun anggaran bulanan karena akan menentukan batas maksimal dalam pengeluaran. Tanpa mengetahui penghasilan bersih secara rinci, akan sulit mengatur keuangan secara akurat.
2. Terapkan Rumus Anggaran 50/30/20
Salah satu metode paling populer untuk mengatur anggaran adalah rumus 50/30/20. Dalam metode ini, 50 persen penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan. Kemudian, 30 persen digunakan untuk keinginan seperti hiburan atau belanja, dan 20 persen sisanya untuk tabungan atau investasi. Jika penghasilan masih tergolong kecil, persentase ini bisa disesuaikan, misalnya dengan mengurangi pos keinginan dan memperbesar dana tabungan.
3. Susun Daftar Pengeluaran Wajib
Membuat daftar pengeluaran tetap setiap bulan membantu menciptakan gambaran keuangan yang lebih terstruktur. Pengeluaran wajib seperti biaya makan, transportasi, pulsa, listrik, dan cicilan perlu dicatat dengan rinci. Dengan memiliki daftar ini, kamu bisa menghindari pengeluaran tak terduga serta mengetahui mana saja pengeluaran yang bisa dikurangi jika kondisi keuangan sedang ketat.
4. Pisahkan Rekening Harian dan Tabungan
Salah satu trik agar tidak tergoda menggunakan uang tabungan adalah memisahkan rekening harian dari rekening simpanan. Tabungan sebaiknya langsung disisihkan di awal bulan, sebelum digunakan untuk belanja atau kebutuhan lainnya. Jika perlu, manfaatkan fitur auto-debit dari bank agar proses menabung berjalan otomatis dan konsisten setiap bulannya.
5. Jauhi Utang Konsumtif
Utang bisa menjadi bumerang jika digunakan untuk hal-hal konsumtif seperti cicilan gadget atau gaya hidup. Sebaliknya, utang yang digunakan untuk kebutuhan produktif seperti pendidikan atau modal usaha bisa lebih diterima. Bila menggunakan kartu kredit, pastikan kamu mampu melunasinya sebelum jatuh tempo untuk menghindari bunga tinggi yang bisa membebani keuangan.
6. Catat Semua Pengeluaran Harian
Meski terlihat sepele, mencatat setiap pengeluaran harian sangat penting untuk mengontrol keuangan. Aktivitas ini membantu kamu memahami pola belanja, mengidentifikasi kebocoran anggaran, dan mengevaluasi pengeluaran yang tidak perlu. Kamu bisa mencatat manual di buku atau memanfaatkan aplikasi keuangan seperti Spendee, Money Manager, atau Google Sheets yang lebih praktis.
7. Mulai Bangun Dana Darurat
Dana darurat adalah dana khusus yang hanya digunakan saat kondisi genting, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan tak terduga lainnya. Idealnya, dana darurat setara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Namun, untuk pemula, kamu bisa mulai dengan menyisihkan Rp50.000 hingga Rp100.000 per minggu. Lama-kelamaan, jumlah ini akan berkembang menjadi cadangan yang bisa diandalkan.
8. Lakukan Evaluasi Bulanan
Evaluasi kondisi keuangan di akhir bulan penting dilakukan agar kamu tahu apakah anggaran berjalan sesuai rencana. Cek apakah pengeluaran masih sesuai target, apakah ada pos yang terlalu boros, dan bagaimana progres tabungan. Dengan evaluasi rutin, kamu bisa mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas di bulan berikutnya.
Mengelola uang bulanan tidak harus bergantung pada besar kecilnya gaji, tapi pada seberapa bijak kamu mengaturnya. Bagi pemula, membangun kebiasaan keuangan yang baik dari sekarang akan sangat berdampak di masa depan. Kuncinya adalah konsistensi, disiplin, dan kesadaran dalam setiap pengeluaran. Ingat, stabilitas keuangan bukan tentang seberapa banyak yang kamu miliki, melainkan bagaimana kamu mengelolanya dengan bijak.