Gaji Kecil Tak Jadi Halangan, Begini Cara Kumpulkan Dana Darurat dalam 12 Bulan
- Freepik
Lifestyle – Banyak orang berpikir bahwa menabung hanya bisa dilakukan jika memiliki penghasilan besar. Padahal, seberapa pun kecilnya gaji Anda, kebiasaan menabung tetap bisa dibentuk dan membuahkan hasil.
Kuncinya adalah kedisiplinan dan strategi yang tepat. Tanpa perlu menunggu kenaikan gaji, Anda bisa mulai membangun dana darurat secara perlahan namun pasti.
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan mendesak lainnya. Idealnya, Anda memiliki dana darurat sebesar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.
Kedengarannya sulit jika gaji pas-pasan, namun bukan berarti mustahil. Berikut beberapa teknik menabung untuk gaji kecil yang bisa Anda terapkan agar dana darurat terkumpul dalam waktu satu tahun.
1. Gunakan Sistem Menabung Harian atau Mingguan
Menabung dengan nominal besar sekaligus mungkin terasa berat, terutama jika gaji Anda pas-pasan. Solusinya, pecah target menabung menjadi harian atau mingguan.
Misalnya, jika Anda ingin menabung Rp3 juta dalam setahun, cukup sisihkan sekitar Rp8.200 per hari atau Rp58.000 per minggu. Jumlah ini lebih mudah dijangkau dan terasa ringan.
2. Terapkan Teknik Menabung 10 Persen
Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan bulanan Anda begitu gaji diterima. Jangan tunggu sisa dari belanja baru ditabung—karena biasanya tidak akan ada yang tersisa. Walaupun hanya 10 persen dari gaji kecil, jika dilakukan secara konsisten selama 12 bulan, hasilnya tetap signifikan.
3. Pakai Metode Amplop atau Rekening Terpisah
Agar uang tabungan tidak terganggu, buat pemisahan antara uang untuk kebutuhan sehari-hari dan uang untuk ditabung. Anda bisa menggunakan metode amplop secara fisik, atau membuka rekening khusus tanpa kartu ATM untuk menampung dana darurat. Langkah ini membantu Anda lebih disiplin dan tidak tergoda menggunakan uang simpanan.
4. Potong Pengeluaran yang Tidak Mendesak
Evaluasi pengeluaran Anda secara menyeluruh. Apakah langganan streaming, jajan kopi kekinian, atau nongkrong setiap akhir pekan benar-benar penting? Dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran non-esensial tersebut, Anda bisa mengalihkan dananya untuk tabungan tanpa harus mengubah gaya hidup secara drastis.
5. Ikut Tantangan Menabung Sederhana
Tantangan menabung seperti "tantangan 52 minggu" cukup efektif untuk gaji kecil. Misalnya, minggu pertama Anda menabung Rp5.000, minggu kedua Rp10.000, dan terus naik hingga akhir tahun. Pola seperti ini membuat menabung terasa seperti permainan dan mendorong semangat Anda untuk konsisten.
6. Manfaatkan Cashback dan Diskon untuk Menabung
Alih-alih menggunakan cashback atau diskon untuk belanja lebih banyak, simpan keuntungannya ke dalam tabungan. Setiap kali Anda mendapat potongan harga atau promo, langsung catat dan pindahkan nominal selisihnya ke rekening dana darurat.
7. Tambah Penghasilan Tambahan Kecil-kecilan
Jika memungkinkan, pertimbangkan mencari penghasilan tambahan seperti freelance, menjual barang preloved, atau jasa kecil yang bisa dilakukan dari rumah. Hasil dari pekerjaan tambahan ini bisa langsung dialokasikan khusus untuk dana darurat, tanpa mengganggu gaji utama Anda.
Menabung dengan gaji kecil memang membutuhkan usaha ekstra, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan memilih teknik menabung yang sesuai, memisahkan uang sejak awal, dan memangkas pengeluaran yang tidak penting, Anda tetap bisa membangun dana darurat dalam waktu satu tahun.
Kuncinya adalah konsistensi dan komitmen. Ingat, bukan besar kecilnya nominal yang menentukan, melainkan seberapa disiplin Anda menjaga kebiasaan menabung itu sendiri.