Intip Keindahan Raja Ampat yang Terancam Rusak Akibat Tambang Nikel

Raja Ampat
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Kehadiran industri ekstraktif seperti tambang juga dapat memperlebar ketimpangan sosial, dengan distribusi keuntungan yang tidak merata dan ketergantungan terhadap perusahaan luar. Hal ini bertentangan dengan semangat kemandirian dan pelestarian yang telah dijaga oleh masyarakat Raja Ampat selama ini.

Penolakan dan Seruan Perlindungan

Penolakan terhadap rencana tambang nikel di Raja Ampat datang dari berbagai pihak. Komunitas adat di Pulau Kawe dan Waigeo secara tegas menolak aktivitas tambang yang masuk tanpa persetujuan mereka. Mereka menilai bahwa tambang bukan hanya merusak alam, tetapi juga menghancurkan tatanan budaya dan ekonomi lokal.

Lembaga swadaya masyarakat seperti WALHI, Greenpeace Indonesia, dan Yayasan EcoNusa juga turut serta dalam upaya advokasi. Mereka menyoroti pentingnya mempertahankan Raja Ampat sebagai kawasan konservasi laut tropis paling utuh di dunia dan menyerukan pencabutan izin-izin pertambangan yang telah dikeluarkan di kawasan sensitif ini.

Selain itu, tekanan juga datang dari komunitas wisatawan dan pelaku industri pariwisata yang khawatir akan hilangnya salah satu destinasi unggulan Indonesia. Jika kepercayaan wisatawan internasional terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan menurun, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh Raja Ampat, tetapi juga oleh sektor pariwisata nasional secara keseluruhan.