Perbedaan Gaya Wisata Antargenerasi: Gen Z dan Gen X Punya Kemiripan?

Ilustrasi traveling
Sumber :
  • Pexels

Destinasi yang kaya akan sejarah dan budaya, seperti Yogyakarta, Ubud, atau kawasan heritage di luar negeri, sangat diminati oleh generasi ini. Selain itu, mereka juga mulai menunjukkan ketertarikan terhadap wisata kesehatan, termasuk spa, retreat alam, hingga program pemulihan energi di resort-resort tertentu.

Gaya Wisata Milenial: Fleksibel, Eksploratif, dan Berbasis Pengalaman

Generasi Milenial lebih fokus pada eksplorasi dan pengalaman personal. Mereka menyukai destinasi yang tidak terlalu populer, atau yang dikenal sebagai hidden gem. Tren seperti “work from destination” dan perjalanan singkat ke tempat yang Instagramable sangat populer di kalangan ini.

Milenial juga sangat terbuka terhadap wisata berbasis komunitas, ekowisata, serta perjalanan tematik seperti culinary trip, art travel, atau slow travel. Mereka senang berbagi pengalaman melalui media sosial, namun tetap mempertimbangkan nilai-nilai keberlanjutan dan keaslian.

Gaya Wisata Generasi Z: Visual, Spontan, dan Mindful

Generasi Z, yang kini mulai mendominasi demografi wisatawan muda, memiliki pendekatan yang berbeda. Mereka lebih spontan dalam merencanakan perjalanan, banyak terinspirasi oleh konten di TikTok, YouTube Shorts, atau thread media sosial.

Namun, meskipun tampak impulsif, Gen Z justru sangat sadar akan isu lingkungan dan sosial. Mereka memilih destinasi yang mendukung gaya hidup sadar, seperti eco-friendly hotel, aktivitas berbasis komunitas lokal, dan pengalaman spiritual yang personal. Wisata kesehatan dalam bentuk retreat mental, meditasi, atau kegiatan healing kini banyak dipilih sebagai alternatif staycation.