Homestay vs Hostel di Bali: Mana yang Lebih Murah untuk Liburan di Bali?

Ilustrasi Homestay
Sumber :
  • AI Gemini

Lifestyle – Pesona Bali sebagai destinasi wisata global tak pernah luntur. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan penduduknya selalu berhasil memikat jutaan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dalam merencanakan perjalanan, akomodasi menjadi salah satu komponen penting yang memengaruhi bujet dan keseluruhan pengalaman liburan

Dua pilihan yang sering kali menjadi perdebatan bagi para pelancong hemat adalah homestay dan hostel. Keduanya menawarkan nuansa berbeda dari hotel pada umumnya, namun dengan keunggulan masing-masing. Pertanyaannya, mana yang sebenarnya lebih murah dan lebih tepat untuk gaya berlibur Anda di Pulau Dewata?

Memahami Konsep Hostel dan Homestay

Sebelum membedah perbandingan harganya, penting untuk memahami perbedaan fundamental antara keduanya. Hostel adalah akomodasi bergaya asrama yang menargetkan wisatawan dengan bujet terbatas, khususnya para backpacker atau pelancong solo. Ciri khasnya adalah kamar tidur bersama (dormitory) dengan ranjang susun, fasilitas kamar mandi bersama, serta area komunal seperti dapur, ruang santai, atau bar yang dirancang untuk mendorong interaksi antar-tamu. 

Ini adalah tempat di mana Anda tidak hanya menginap, tetapi juga bertemu orang baru, bertukar cerita, dan bahkan menemukan teman seperjalanan.

Sementara itu, homestay menawarkan pengalaman menginap yang lebih intim dan autentik. Anda akan tinggal di properti milik penduduk lokal, seringkali dalam satu area dengan rumah keluarga mereka. Konsepnya seperti "rumah kedua" yang memungkinkan Anda merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Homestay biasanya menyediakan kamar privat, namun dengan fasilitas yang lebih sederhana dibandingkan hotel bintang. 

Meskipun interaksi dengan pemilik rumah dan tamu lain mungkin lebih minim dibandingkan di hostel, Anda akan mendapatkan koneksi personal yang lebih dalam dengan budaya lokal.