Terkenal karena Cerita Angker, Begini Kondisi Stasiun Manggarai Sekarang
- Instagram/manggarai.station
Salah satu perubahan paling mencolok adalah pembangunan stasiun bertingkat (multi-level). Di lantai satu, terdapat peron-peron yang melayani KRL tujuan Jakarta Kota, Kampung Bandan, dan Bogor. Sementara itu, di lantai dua, telah disiapkan peron khusus untuk KRL tujuan Cikarang dan Tanah Abang. Konsep multi-level ini dirancang untuk mengurai kepadatan penumpang dan meningkatkan efisiensi operasional.
Jalur-jalur yang sebelumnya bercampur kini dipisahkan, mengurangi potensi keterlambatan akibat persilangan jalur. Selain itu, area stasiun juga diperluas, dengan fasilitas modern seperti lift, eskalator, toilet bersih, mushola, dan area komersial yang lebih teratur.
Perkembangan Stasiun Manggarai juga mencakup integrasi antarmoda yang lebih baik. Stasiun ini kini terhubung langsung dengan Transjakarta Koridor 4 dan berbagai rute angkutan umum lainnya. Rencana ke depan, Stasiun Manggarai akan menjadi hub transportasi yang lebih komprehensif, menghubungkan KRL, kereta bandara, dan LRT (Light Rail Transit), menjadikannya pusat mobilitas utama di Jakarta.
Proyek ini juga melibatkan penataan kawasan sekitar stasiun, termasuk pembangunan trotoar yang ramah pejalan kaki dan area parkir yang lebih luas.
Transformasi ini tak hanya mengubah Stasiun Manggarai secara fisik, tetapi juga secara "aura." Wajah baru stasiun yang ramai, terang, dan modern perlahan-lahan menggeser cerita-cerita mistis yang melekat.
Kesibukan ribuan penumpang yang hilir mudik, suara pengumuman yang jelas, dan cahaya lampu yang terang benderang seolah-olah mengusir bayang-bayang masa lalu. Stasiun yang dulunya dikenal angker, kini menjadi simbol kemajuan transportasi publik di Ibu Kota.
Meskipun demikian, sisa-sisa sejarah stasiun ini masih dapat ditemukan. Beberapa bagian bangunan lama yang bersejarah tetap dipertahankan, menjadi pengingat akan masa lalu Stasiun Manggarai.