Keistimewaan Taman Nasional Bunaken, Benarkah Ada Ikan Napoleon Raksasa dan Penyu Langka?

Diving di Bunaken
Diving di Bunaken
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Lifestyle –Taman Nasional Bunaken, terletak di Sulawesi Utara, Indonesia, adalah surga bawah laut yang memukau dunia dengan keanekaragaman hayati lautnya yang luar biasa. Sebagai bagian dari Segitiga Terumbu Karang dunia, kawasan ini menawarkan terumbu karang warna-warni, ribuan spesies ikan, dan ekosistem laut yang masih alami, menjadikannya destinasi unggulan untuk libur panjang. 

Kabar tentang ikan Napoleon raksasa dan penyu langka yang menghuni perairan Bunaken semakin menarik perhatian wisatawan dan pecinta alam. 

Keistimewaan Taman Nasional Bunaken

Taman Nasional Bunaken, yang berdiri sejak 1991, mencakup luas 89.065 hektar dan terdiri dari lima pulau utama: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen, dan Siladen. Kawasan ini terkenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia, dengan lebih dari 390 spesies terumbu karang dan sekitar 3.000 spesies ikan. 

Ekosistemnya yang beragam, mencakup terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove, mendukung kehidupan laut yang kaya, termasuk moluska, krustasea, dan mamalia laut seperti dugong. 

Statusnya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2005 menegaskan nilai globalnya, menjadikan Bunaken destinasi ideal untuk wisatawan yang mencari pengalaman bawah laut selama libur panjang. Kejernihan air dengan visibilitas hingga 30 meter memungkinkan pengunjung menikmati keindahan laut secara maksimal, terutama saat long weekend.

Fakta tentang Ikan Napoleon dan Penyu Langka

Ikan Napoleon, atau Cheilinus undulatus, adalah salah satu daya tarik utama Bunaken. Spesies ini, yang dapat tumbuh hingga panjang 2 meter dan berat 190 kilogram, dikenal dengan kepala berpunuk khas dan warna tubuh yang mencolok. 

Keberadaannya di Bunaken, terutama di spot seperti Fukui dan Lekuan, telah terkonfirmasi, meskipun populasinya dilindungi karena statusnya sebagai spesies terancam menurut IUCN. Ikan ini sering terlihat berenang di dekat terumbu karang, menarik perhatian penyelam selama libur panjang. 

Selain itu, Bunaken menjadi habitat bagi penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas), keduanya termasuk spesies terancam punah. Penyu ini sering terlihat di perairan dangkal sekitar Mandolin dan Siladen, berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan memakan alga dan spons laut. Upaya konservasi ketat di Bunaken memastikan perlindungan spesies ini, menambah nilai wisata edukasi bagi pengunjung.

Daya Tarik Wisata di Taman Nasional Bunaken

Bunaken terkenal sebagai surga diving dengan lebih dari 25 titik penyelaman, seperti Bunaken Timur, Lekuan, dan Fukui Point, yang menawarkan pengalaman melihat dinding karang vertikal dan kehidupan laut yang beragam. 

Snorkeling juga populer, terutama di perairan dangkal Pulau Siladen, di mana wisatawan dapat menikmati terumbu karang tanpa peralatan selam. Aktivitas lain termasuk berperahu kaca untuk melihat dasar laut, mengunjungi bangkai kapal di Manado Tua, atau menjelajahi gua bawah laut. 

Pulau Liang menawarkan pantai berpasir putih yang ideal untuk bersantai, sementara fenomena pasir timbul di Pulau Naen menjadi spot unik untuk fotografi selama long weekend. Kombinasi diving, snorkeling, dan keindahan pulau-pulau ini menjadikan Bunaken destinasi yang sempurna untuk libur panjang.

Tips Wisata dan Informasi Praktis

Waktu terbaik untuk mengunjungi Bunaken adalah antara Mei dan Agustus, saat visibilitas air mencapai puncaknya dan cuaca mendukung aktivitas laut. Untuk mencapai Bunaken, wisatawan dapat terbang ke Bandara Sam Ratulangi di Manado, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal dari Pelabuhan Molas (sekitar 30-45 menit).

Tiket masuk Taman Nasional Bunaken adalah Rp5.000 untuk wisatawan lokal dan Rp150.000 untuk wisatawan asing, dengan biaya tambahan untuk diving atau snorkeling melalui operator lokal. Wisatawan disarankan memesan akomodasi, seperti homestay atau resor di Pulau Bunaken, jauh-jauh hari, terutama selama musim libur panjang. 

Untuk menjaga kelestarian, pengunjung harus menghindari menyentuh karang, menggunakan tabir surya ramah lingkungan, dan tidak membuang sampah plastik. Pemandu selam bersertifikat juga direkomendasikan untuk memastikan pengalaman yang aman dan informatif.

Informasi Tambahan

Taman Nasional Bunaken mencakup 22 desa dengan populasi sekitar 24.000 jiwa, yang banyak bergantung pada pariwisata dan perikanan berkelanjutan. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi spesies langka seperti ikan purba Coelacanth, yang ditemukan di perairan dalam.