Tempat Pesugihan Populer di Jawa Timur, Berani Datang?
- Pixabay/ignartonosbg
Sementara itu, Raden Mas Imam Soedjono adalah buyut Sultan Hamengku Buwono I dari Keraton Yogyakarta. Setelah kekalahan dalam Perang Jawa, mereka melarikan diri ke Jawa Timur dan menetap di wilayah Gunung Kawi, meninggalkan warisan spiritual yang hingga kini menarik ribuan peziarah, terutama pada malam 1 Suro atau 1 Muharram.
Ritual Pesugihan dan Misteri Pohon Dewandaru
Pesarean Gunung Kawi bukan hanya tempat ziarah religi, tetapi juga dikenal sebagai lokasi ritual pesugihan. Konon, praktik ini bermula dari kisah Eyang Jugo yang membantu seorang janda miskin di Tiongkok. Ia berpesan agar anak janda tersebut, Tamyang, mengunjungi Gunung Kawi.
Sejak saat itu, situs ini mulai dikaitkan dengan ritual untuk memohon kekayaan. Salah satu elemen yang paling terkenal adalah pohon Dewandaru, yang dianggap keramat. Masyarakat percaya bahwa daun, buah, atau ranting pohon ini yang jatuh dapat membawa keberuntungan dan rezeki jika disimpan.
Kono, ritual pesugihan di di gunung ini melibatkan tapabrata, yaitu puasa ekstrem selama tiga hari di bawah pohon Dewandaru, didahului dengan mandi suci yang dipimpin juru kunci.
Menurut cerita yang beredar, pelaku pesugihan harus membuat "kontrak mati" dengan penguasa gaib Gunung Kawi, yang konon mensyaratkan tumbal nyawa setiap tahun untuk mempertahankan kekayaan. Selain pohon Dewandaru, terdapat pula kendi berisi air bertuah yang diyakini mampu menyembuhkan penyakit, bahkan disebut-sebut sebagai tetesan dari sumur zam-zam.
Meski begitu, tidak ada bukti valid yang mendukung keberhasilan ritual ini, dan banyak yang menganggapnya sebagai mitos yang terus hidup dari mulut ke mulut.