Berani ke Pulau Hashima? Kota Hantu Paling Seram di Jepang

Pulau Hashima Jepang
Sumber :
  • Pixabay/JordyMeow

LifestylePulau Hashima, atau yang dikenal juga sebagai “Gunkanjima” atau Pulau Perangkap Kapal, merupakan salah satu destinasi wisata horor paling terkenal di Jepang. Terletak sekitar 15 kilometer dari pesisir Nagasaki, pulau ini dulunya merupakan pusat industri tambang batu bara yang sangat maju. Namun, setelah penutupan tambang pada tahun 1974, pulau yang dulunya padat penduduk ini berubah menjadi kota mati yang terbengkalai. 

Keadaan ini menimbulkan aura mistis dan kesan horor yang kental, sehingga Pulau Hashima kini menjadi tujuan wisata mistis yang menarik banyak pengunjung dari seluruh dunia. Dengan bangunan-bangunan tua yang menyeramkan dan legenda misterius yang menyelimuti, tidak heran jika pulau ini dianggap sebagai salah satu lokasi wisata horor paling seram dan penuh mitos.

Sejarah dan Latar Belakang Pulau Hashima

Pulau Hashima mulai dikenal sejak akhir abad ke-19 sebagai tambang batu bara yang sangat penting bagi Jepang, terutama selama masa industrialisasi dan Perang Dunia II. Pada puncak kejayaannya, pulau ini menjadi salah satu kawasan terpadat di dunia dengan lebih dari 5.000 penduduk yang tinggal di area kecil seluas sekitar 16 hektar. Bangunan apartemen bertingkat yang rapat, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya dibangun untuk mendukung kehidupan para pekerja tambang dan keluarganya.

Namun, seiring berkurangnya kebutuhan batu bara dan pergeseran sumber energi ke minyak bumi, tambang di Pulau Hashima ditutup pada 1974. Warga pun meninggalkan pulau tersebut secara massal, meninggalkan bangunan-bangunan yang kini menjadi reruntuhan. Keadaan terbengkalai ini memicu berbagai spekulasi dan mitos seputar pulau tersebut.

Mitos dan Cerita Mistis Pulau Hashima

Pulau Hashima tidak hanya menarik karena sejarah industrinya, tetapi juga karena cerita-cerita horor dan mistis yang beredar luas. Beberapa pengunjung melaporkan mengalami fenomena aneh seperti suara-suara misterius, bayangan samar, dan rasa kehadiran makhluk halus saat menjelajahi bangunan tua di pulau ini. Legenda lokal menyebutkan bahwa arwah para pekerja tambang yang meninggal secara tragis masih menghuni pulau tersebut.