Waktu Terbaik Main ke Kota Tua, Puas Foto Estetik Tanpa Bocor

Museum Fatahillah
Sumber :
  • VIVA/Rizkya Fajarani Bahar

LifestyleKota Tua Jakarta, kawasan bersejarah dengan pesona arsitektur kolonial Belanda, menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen estetik dengan latar bangunan ikonik seperti Museum Fatahillah, Jembatan Kota Intan, atau kafe bergaya vintage. 

Namun, keramaian pengunjung, terutama pada akhir pekan, sering kali membuat hasil foto “bocor” karena banyak orang yang masuk ke dalam frame, mengurangi keindahan komposisi. Untuk mendapatkan foto yang sempurna dengan latar belakang bersih, memilih waktu sepi menjadi kunci. 

Hari Kerja: Menghindari Keramaian Akhir Pekan

Mengunjungi Kota Tua pada hari kerja, khususnya Senin hingga Jumat, adalah pilihan terbaik untuk menghindari keramaian. Berdasarkan pengamatan pola wisata, akhir pekan (Sabtu dan Minggu) menarik banyak pengunjung, terutama keluarga dan rombongan turis, yang membuat area seperti Pelataran Museum Fatahillah atau Jembatan Kota Intan penuh sesak. 

Pada hari kerja, jumlah pengunjung berkurang signifikan, terutama pada Selasa hingga Kamis, ketika kawasan ini lebih banyak didatangi pelajar atau wisatawan individu. Dengan suasana yang lebih sepi, Anda dapat leluasa mengambil foto di spot populer seperti depan Gedung Cipta Niaga atau dinding mural di Glodok tanpa banyak orang di latar belakang. Hari kerja juga memungkinkan Anda menjelajahi sudut-sudut tersembunyi dengan lebih tenang.

Pagi Hari: Waktu Sepi dengan Cahaya Ideal

Waktu terbaik dalam sehari untuk berkunjung adalah pagi hari, antara pukul 06.00 hingga 08.30 WIB. Pada jam ini, Kota Tua baru mulai dibuka untuk umum, dan jumlah pengunjung masih sangat minim, terutama di area terbuka seperti Pelataran Museum Fatahillah. 

Cahaya matahari pagi yang lembut, dengan suhu udara sekitar 25-28°C berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menciptakan pencahayaan ideal untuk fotografi dengan bayangan yang halus. Spot seperti Jembatan Kota Intan atau bangunan Museum Wayang tampak memukau dengan sinar pagi. 

Selain itu, beberapa kafe seperti Cafe Batavia belum ramai, memungkinkan Anda mengambil foto interior bergaya vintage tanpa gangguan. Kunjungan pagi juga menghindari aktivitas pedagang kaki lima yang mulai ramai setelah pukul 09.00.

Musim Kemarau: Cuaca Cerah untuk Foto Sempurna

Musim kemarau, yang berlangsung dari April hingga Oktober, adalah periode ideal untuk berkunjung ke Kota Tua. Menurut data BMKG, curah hujan pada musim ini sangat rendah, kurang dari 50 mm per bulan, memastikan cuaca cerah yang mendukung sesi fotografi di luar ruangan. 

Bulan Juni hingga Agustus menjadi waktu terbaik karena langit cenderung jernih, memberikan latar belakang biru yang estetik untuk foto. Cuaca cerah juga memudahkan Anda berpindah antar spot tanpa khawatir hujan mengganggu. 

Hindari musim hujan (November-Maret), karena selain risiko hujan lebat, genangan air di area seperti Kali Besar dapat menyulitkan pergerakan dan mengurangi kenyamanan saat berfoto.

Sore Hari: Alternatif dengan Suasana Golden Hour

Jika pagi hari tidak memungkinkan, sore hari antara pukul 15.30 hingga 17.00 WIB bisa menjadi alternatif. Pada waktu ini, cahaya golden hour memberikan warna keemasan yang menambah keindahan foto, terutama di bangunan seperti Stasiun Jakarta Kota atau Tokoh Tionghoa Glodok. 

Namun, pada hari kerja, sore hari cenderung lebih ramai dibandingkan pagi, terutama karena pengunjung lokal mulai berdatangan setelah jam kerja. Untuk meminimalkan “bocor,” fokuslah pada spot yang kurang populer, seperti gang-gang kecil di sekitar Kali Besar, yang biasanya lebih sepi. 

Suhu udara sore hari, sekitar 28-30°C, masih nyaman untuk berjalan-jalan, tetapi pastikan untuk datang lebih awal agar tidak kehilangan waktu terbaik.

Tips Praktis untuk Foto Estetik

Untuk memaksimalkan pengalaman fotografi, beberapa tips dapat diterapkan. Pertama, gunakan pakaian dengan warna kontras seperti putih atau pastel untuk menonjol di latar bangunan kolonial yang didominasi warna netral. 

Kedua, bawa tripod atau stabilizer untuk hasil foto yang lebih stabil, terutama jika Anda menggunakan kamera DSLR. Ketiga, manfaatkan aplikasi prakiraan cuaca seperti BMKG untuk memastikan hari yang cerah. Keempat, jelajahi spot yang kurang dikenal seperti halaman belakang Museum Fatahillah atau gang menuju Kali Besar untuk sudut foto unik tanpa keramaian. Terakhir, datang lebih awal pada hari kerja untuk mendapatkan suasana paling sepi dan cahaya terbaik.