Misteri Gunung Kawi, Benarkah Banyak Praktik Pesugihan?

Gunung
Sumber :
  • Pixabay/ignartonosbg

Mitos mengenai praktik pesugihan di Gunung Kawi telah berkembang sejak puluhan tahun lalu. Menurut cerita yang beredar, mereka yang ingin mendapatkan kekayaan secara cepat dapat melakukan ritual khusus di area tertentu Gunung Kawi, dengan syarat harus memberikan “tumbal” sebagai bentuk perjanjian gaib. Tumbal ini bisa berupa hewan kurban atau bahkan dalam mitos ekstrem, nyawa manusia dari keluarga sendiri.

Legenda ini berkembang dari keyakinan terhadap karomah spiritual Eyang Jugo, yang diyakini mampu mendatangkan berkah berupa rezeki bagi mereka yang datang dengan niat tertentu. 

Masyarakat lokal pun memiliki beragam pendapat: sebagian meyakini adanya praktik demikian, sementara yang lain menilai cerita tersebut berlebihan dan tak lebih dari bumbu cerita horor belaka.

Cerita-cerita ini tersebar luas, bahkan sampai diangkat ke berbagai media, mulai dari dokumenter televisi hingga film bertema wisata horor yang memperkuat kesan Gunung Kawi sebagai tempat penuh rahasia gaib.

Ziarah dan Aktivitas Wisata Spiritual

Meski dikenal dengan kisah pesugihan, aktivitas utama di Gunung Kawi sebenarnya adalah ziarah dan wisata spiritual. Para pengunjung datang untuk berdoa, bermeditasi, dan menyampaikan harapan mereka kepada leluhur. Kompleks makam dikelola secara teratur, dengan fasilitas umum seperti tempat ibadah, area parkir, kios suvenir, dan penginapan sederhana untuk peziarah yang ingin bermalam.

Pemerintah daerah setempat bersama pengurus makam juga telah menerapkan peraturan ketat untuk menjaga kegiatan tetap dalam batas keagamaan dan kebudayaan yang wajar. Ritual-ritual yang bertentangan dengan norma agama dan hukum negara tidak diperkenankan secara terbuka. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kisah mengenai praktik pesugihan tetap hidup di benak sebagian masyarakat dan wisatawan.