Taman Buah Mekarsari Bogor Dulu Populer Sekarang Sepi Banget, Apa Penyebabnya?
- Pixabay
Lifestyle –Taman Buah Mekarsari, destinasi wisata agro yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pernah menjadi primadona bagi keluarga dan wisatawan pada era 1990-an hingga awal 2000-an. Didirikan pada 1992 oleh Yayasan Mekarsari atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, taman seluas 264 hektare ini menawarkan pengalaman unik berupa wisata edukasi, kebun buah tropis, dan berbagai wahana rekreasi.
Namun, seiring perkembangan zaman, pamor Taman Buah Mekarsari meredup, dengan jumlah pengunjung yang menurun drastis.
Pada masa kejayaannya, Taman Buah Mekarsari menjadi destinasi unggulan bagi warga Jakarta dan Bogor. Taman ini menawarkan koleksi lebih dari 100.000 pohon buah dari berbagai varietas tropis, seperti durian, manggis, dan rambutan, yang menjadi daya tarik utama.
Selain itu, wahana seperti kereta wisata, taman air, dan aktivitas edukasi seperti tur kebun dan panen buah memberikan pengalaman interaktif yang menarik bagi keluarga. Lokasinya yang strategis, sekitar 1,5 jam dari Jakarta melalui Tol Jagorawi, juga mendukung tingginya kunjungan wisatawan. Event-event musiman, seperti festival buah, turut meningkatkan daya tarik, menjadikan Mekarsari sebagai destinasi wisata agro-edukasi terdepan di Indonesia.
Faktor Penurunan Popularitas
1. Persaingan dengan Destinasi Wisata Baru
Perkembangan destinasi wisata baru di kawasan Bogor dan sekitarnya menjadi salah satu faktor utama menurunnya popularitas Taman Buah Mekarsari. Destinasi seperti The Farm Pancawati, Devoyage Bogor, dan Jungleland Sentul menawarkan konsep wisata modern dengan fasilitas yang lebih variatif, seperti spot foto Instagramable, wahana petualangan, dan kuliner kekinian.
Perubahan tren wisata, terutama di kalangan generasi muda yang lebih menyukai wisata alam terbuka atau tematik, diduga membuat Mekarsari kalah bersaing.
2. Pengelolaan dan Pemeliharaan yang Kurang Optimal
Meskipun dulu dikenal dengan pengelolaan yang terorganisir, beberapa laporan menyebutkan bahwa pemeliharaan fasilitas di Taman Buah Mekarsari mulai menurun. Banyak wahana yang sudah tua atau kurang terawat, seperti kereta wisata dan area taman air, sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung.
Selain itu, kurangnya inovasi dalam penyelenggaraan event membuat taman ini kehilangan daya tarik dibandingkan destinasi lain yang rutin menghadirkan acara baru. Minimnya promosi digital juga menjadi kendala, karena banyak wisatawan kini mengandalkan media sosial untuk mencari informasi destinasi wisata.
3. Perubahan Pola Wisata Masyarakat
Tren wisata masyarakat telah bergeser dari wisata agro ke wisata alam terbuka dan pengalaman yang lebih instan. Destinasi seperti Puncak, Taman Safari, atau kawasan Lembang di Bandung lebih diminati karena menawarkan pemandangan alam yang lebih segar dan suasana yang cocok untuk relaksasi.
Selain itu, aksesibilitas yang semakin mudah ke destinasi-destinasi ini, termasuk melalui rute baru seperti Transjabodetabek P11 dari Blok M ke Bogor, membuat wisatawan lebih memilih alternatif lain daripada Mekarsari.
4. Tantangan Akses dan Harga
Meskipun Taman Buah Mekarsari dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti Transjabodetabek P11 (dengan halte terdekat di Cibubur Junction), aksesibilitasnya masih dianggap kurang praktis dibandingkan destinasi lain di Bogor.
Tarif masuk yang berkisar antara Rp30.000 hingga Rp100.000 per orang, ditambah biaya tambahan untuk wahana tertentu, dianggap kurang kompetitif dibandingkan destinasi lain yang menawarkan harga lebih terjangkau atau bahkan gratis, seperti beberapa taman alam di Magetan.
5. Kurangnya Promosi dan Adaptasi Digital
Di era digital, kehadiran di media sosial sangat penting untuk menarik wisatawan. Namun, Taman Buah Mekarsari kurang aktif dalam memanfaatkan platform seperti Instagram atau TikTok untuk mempromosikan destinasi.
Banyak destinasi wisata modern yang berhasil menarik pengunjung melalui konten visual yang menarik, seperti foto estetik atau video aktivitas seru. Minimnya kehadiran digital ini membuat Mekarsari kalah saing dengan destinasi yang lebih aktif di media sosial.
Potensi Kebangkitan Taman Buah Mekarsari
Meskipun menghadapi penurunan popularitas, Taman Buah Mekarsari masih memiliki potensi untuk bangkit. Koleksi buah tropis yang unik dan luasnya area taman menjadi aset yang tidak dimiliki banyak destinasi lain. Dengan memperbaiki fasilitas, menghadirkan event-event modern, dan meningkatkan promosi digital, taman ini dapat kembali menarik perhatian wisatawan. Kolaborasi dengan influencer atau komunitas lokal juga dapat menjadi strategi untuk mengembalikan minat masyarakat.