Tradisi Potong Gigi di Bali, Ternyata Tujuannya...

Pura Ulun Danu
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Lifestyle –Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, menawarkan pengalaman wisata yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya wawasan. Salah satu tradisi unik yang menjadi daya tarik budaya adalah upacara potong gigi, atau yang dikenal sebagai Metatah, Mepandes, atau Mesangih. 

Ritual keagamaan Hindu ini bukan sekadar seremoni, melainkan memiliki makna spiritual mendalam yang mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Bali. Bagi wisatawan, menyaksikan atau mempelajari tradisi ini dapat menjadi pengalaman budaya yang tak terlupakan saat berlibur di Pulau Dewata. 

Makna dan Tujuan Upacara Potong Gigi

Upacara Metatah adalah ritual sakral dalam tradisi Hindu Bali yang menandai peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Ritual ini wajib dilakukan oleh remaja Hindu Bali, ditandai dengan perubahan fisik seperti menstruasi pada perempuan atau perubahan suara pada laki-laki. 

Menurut ajaran Hindu Bali, upacara ini bertujuan untuk memurnikan jiwa dan tubuh dari pengaruh negatif, khususnya Sad Ripu, yaitu enam sifat buruk dalam diri manusia: Kama (nafsu), Lobha (ketamakan), Krodha (kemarahan), Mada (kemabukan), Moha (kebingungan), dan Matsarya (iri hati). Dengan mengendalikan sifat-sifat ini, seseorang diharapkan menjadi manusia sejati yang berbudi luhur.

Selain itu, Metatah dianggap sebagai bentuk kewajiban orang tua terhadap anak untuk membimbing mereka menuju kedewasaan. Ritual ini juga memiliki makna simbolis sebagai pembayaran "utang" orang tua kepada anak, dengan harapan anak dapat hidup harmonis dan bertemu kembali dengan leluhur di alam Pitraloka setelah meninggal. 

Bagi wisatawan, memahami makna ini menambah kedalaman pengalaman saat mengunjungi Bali, terutama jika berkesempatan menyaksikan upacara ini di desa-desa tradisional.