Viral! Ada Gunung Volcano Muncul di Tengah Sawah di Grobogan

Ilustrasi Mud Volcano
Sumber :
  • ChatGPT

Lifestyle –Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kembali menjadi sorotan berkat fenomena alam yang unik dan menarik perhatian wisatawan: Bledug Kramesan, sebuah gunung lumpur atau mud volcano yang seolah muncul di tengah hamparan sawah. Fenomena ini viral di media sosial, terutama setelah aktivitas semburan lumpurnya meningkat pasca gempa Bawean pada 22 Maret 2024. 

Berlokasi di Dusun Medang, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Bledug Kramesan menawarkan pengalaman wisata yang tidak biasa, menggabungkan keajaiban geologi dengan panorama pedesaan yang memesona. Dengan ketinggian sekitar 8–25 meter dari permukaan tanah, gunung lumpur ini menjadi destinasi menarik bagi mereka yang ingin menyaksikan letupan lumpur dan gas langsung dari perut bumi.

Fenomena Geologi Bledug Kramesan

Bledug Kramesan

Photo :
  • TikTok/anggarawepe

Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bledug Kramesan bukanlah gunung berapi biasa, melainkan mud volcano yang terbentuk akibat semburan lumpur dan gas, seperti metana, dari dalam bumi. Fenomena ini telah ada selama ratusan tahun, bahkan tercatat dalam naskah-naskah kuno kerajaan di Jawa. 

Semburan lumpur terjadi karena material mud diapir—lapisan lumpur halus yang belum memadat—terdorong ke permukaan melalui rekahan atau sesar geologi akibat tekanan tektonik atau aktivitas seismik. Gempa Bawean berkekuatan 6,5 SR pada Maret 2024 diduga memicu peningkatan aktivitas semburan, membuat fenomena ini kembali viral di media sosial.

Bledug Kramesan memiliki ketinggian bervariasi, dengan beberapa sumber menyebutkan 8 meter berdasarkan pengukuran drone, sementara Badan Geologi mencatat hingga 25 meter dari permukaan tanah. Di puncaknya, terdapat kawah kecil berisi lumpur cair yang secara berkala meletup, menghasilkan suara gemuruh seperti guntur dan menyemburkan lumpur setinggi 30–50 cm. 

Meskipun lumpur ini tidak panas, pengunjung perlu berhati-hati karena dapat mengotori pakaian dan area sekitar kawah berisiko labil atau ambles. Selain itu, gas yang keluar memiliki bau belerang yang cukup menyengat, sehingga disarankan untuk tidak mendekat terlalu lama guna menghindari risiko kesehatan.

Akses dan Rute ke Bledug Kramesan

Untuk mencapai Bledug Kramesan dari Solo, perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam dengan sepeda motor melalui jalanan beraspal yang kemudian beralih ke jalan tanah di area pedesaan. Dari Dusun Medang, pengunjung dapat memasukkan “Mushola Alhidayah” di Google Maps sebagai titik awal. 

Dari mushola, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati pematang sawah selama beberapa menit. Jalan tanah dan pematang sawah bisa menjadi licin saat musim hujan, sehingga waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau, idealnya pada pagi atau sore hari untuk menghindari panas matahari yang menyengat.

Lokasi Bledug Kramesan yang berada di tengah persawahan menambah daya tariknya. Sawah di sekitar gunung lumpur ini memiliki keunikan, seolah menyimpan sumber mata air di tengahnya, yang sebenarnya merupakan akibat semburan lumpur. 

Untuk mencapai puncak, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit berjalan kaki, menjadikannya destinasi yang mudah diakses meski tanpa fasilitas wisata yang memadai.

Keunikan dan Potensi Wisata

Bledug Kramesan bukan hanya fenomena geologi, tetapi juga memiliki potensi wisata edukasi. Keberadaannya yang hanya 3,4 km dari Bledug Kuwu, mud volcano lain yang lebih terkenal di Grobogan, menambah kekayaan destinasi wisata alam di kawasan ini. 

Lumpur yang keluar dari Bledug Kramesan mengandung mineral seperti silikon, aluminium, kalsium, dan magnesium, yang diyakini dapat meningkatkan kesuburan tanah di sekitarnya, sebagaimana dijelaskan oleh Hadi Wijaya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Namun, tingkat kesuburan bergantung pada pH lumpur; jika terlalu asam (pH di bawah 4), kandungan logam tertentu dapat meracuni tanaman.

Meski menarik, Bledug Kramesan belum dikelola secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan. Tidak adanya fasilitas seperti tempat parkir atau papan informasi membuat pengunjung perlu lebih berhati-hati. 

Badan Geologi menegaskan bahwa fenomena ini tidak berbahaya dalam kondisi normal, tetapi pengunjung disarankan untuk menjaga jarak aman dari kawah dan menghindari menghirup gas terlalu lama.

Tips untuk Pengunjung

Untuk pengalaman wisata yang aman dan nyaman, gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman serta mudah dibersihkan, karena lumpur dapat mengotori pakaian. Bawa topi atau payung untuk melindungi diri dari sinar matahari. 

Pastikan juga untuk berkunjung saat cuaca cerah dan hindari mendekati kawah terlalu dekat untuk mencegah risiko terperosok atau terpapar gas. Membawa air minum dan kamera untuk mengabadikan fenomena unik ini juga sangat disarankan.

Bledug Kramesan menawarkan kombinasi keajaiban alam dan petualangan sederhana yang cocok untuk pecinta wisata edukasi dan alam. Fenomena ini menjadi bukti kekayaan geologi Indonesia yang patut dieksplorasi dengan penuh kewaspadaan dan rasa ingin tahu.