Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, Inilah 4 Festival Perahu Dayung Terkenal Milik Indonesia

Pacu Jalur
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

2. Lomba Dayung Jukung: Semarak Kemerdekaan di Banjarmasin

Setiap tanggal 17 Agustus, Sungai Martapura di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi saksi Lomba Dayung Jukung, tradisi yang telah berlangsung sejak 1924. Banjarmasin, yang dijuluki “Kota Seribu Sungai,” menghidupkan suasana kemerdekaan melalui kompetisi ini, yang melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. 

Jukung, perahu tradisional suku Banjar, dulunya digunakan untuk transportasi, perdagangan, dan mencari ikan. Dalam lomba ini, setiap tim mendayung jukung sepanjang 6–8 meter, menampilkan kecepatan dan kekompakan. Selain merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, lomba ini bertujuan melestarikan warisan maritim suku Banjar. 

Pengunjung dapat menikmati suasana meriah dengan dekorasi bendera merah-putih dan kuliner khas Banjar seperti soto banjar di sekitar lokasi acara. Lomba ini tidak memerlukan tiket masuk, menjadikannya atraksi ramah wisatawan.

3. Festival Perahu Naga: Warisan Tionghoa di Sungai Cisadane

Festival Perahu Naga, atau dikenal sebagai Festival Peh Cun, adalah salah satu tradisi perahu dayung tertua di Indonesia yang diadakan di Sungai Cisadane, Tangerang. Mengadopsi budaya Tionghoa, festival ini biasanya digelar setiap bulan Juni untuk memperingati penyair Qu Yuan. 

Setiap perahu, yang dihias dengan kepala naga dan ekor berwarna cerah, dikayuh oleh tim beranggotakan 13 orang, dengan seorang penabuh genderang di ujung perahu untuk menjaga irama. Dentuman simbal dan letupan petasan menambah kemeriahan, menciptakan suasana yang memukau bagi penonton.