7 Stadion Sepak Bola Ikonik di Indonesia yang Penuh Sejarah
- GBK.id
Lifestyle –Sepak bola bukan sekadar olahraga di Indonesia, melainkan fenomena budaya yang menyatukan jutaan penggemar dalam semangat kebersamaan dan gairah kompetisi. Stadion-stadion sepak bola di Tanah Air bukan hanya tempat pertandingan, tetapi juga saksi bisu sejarah, perjuangan, dan euforia masyarakat.
Dari arsitektur megah hingga momen-momen bersejarah, setiap stadion memiliki cerita unik yang mencerminkan identitas lokal dan nasional. Berikut adalah tujuh stadion sepak bola ikonik di Indonesia yang kaya akan sejarah, sebagaimana dirangkum dari sumber resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menawarkan pengalaman wisata olahraga yang tak terlupakan.
1. Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
Stadion Utama Gelora Bung Karno
- GBK.id
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta adalah simbol kebanggaan nasional. Dibangun pada 1962 untuk menyambut Asian Games IV, stadion ini dinamai sesuai nama Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang menggagas pembangunan kompleks olahraga modern.
Dengan kapasitas awal 100.000 penonton, SUGBK direnovasi pada 2016–2018 untuk Asian Games 2018, mengurangi kapasitas menjadi sekitar 77.193 kursi demi kenyamanan dan standar internasional. Stadion ini menjadi markas tim nasional Indonesia dan Persija Jakarta, dengan suporter setia “Jakmania” menciptakan atmosfer yang membara. SUGBK telah menjadi tuan rumah berbagai acara internasional, termasuk SEA Games 1965 dan 2011, serta konser artis dunia. Lokasinya di Senayan, Jakarta Pusat, mudah diakses melalui transportasi umum seperti MRT dan TransJakarta.
2. Jakarta International Stadium, Jakarta
Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, adalah stadion sepak bola modern pertama di Indonesia dengan atap buka-tutup. Diresmikan pada 24 Juli 2022, JIS memiliki kapasitas 82.000 kursi, menjadikannya stadion terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di Asia dengan atap buka-tutup.
Stadion ini dibangun untuk menggantikan Stadion Lebak Bulus dan menjadi kandang baru Persija Jakarta serta tuan rumah laga tim nasional. Dilengkapi rumput hibrida berstandar FIFA dan dek observasi setinggi 70 meter dengan pemandangan Ancol, JIS menawarkan pengalaman menonton sepak bola yang futuristik.
Stadion ini juga menjadi tuan rumah 16 pertandingan Piala Dunia U-17 FIFA 2023, memperkuat posisinya sebagai ikon olahraga modern Indonesia.
3. Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Terletak di Benowo, Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo adalah kebanggaan Jawa Timur. Dibuka pada 2010 sebagai pengganti Stadion Gelora 10 November, stadion ini memiliki kapasitas 46.806 penonton setelah renovasi. Dinamai sesuai nama pahlawan nasional Bung Tomo, stadion ini adalah markas Persebaya Surabaya, dengan suporter “Bonek” yang terkenal fanatik.
Desainnya mengintegrasikan elemen budaya lokal, seperti ornamen khas Jawa Timur, dan fasilitas modern seperti lapangan latihan dan masjid. Stadion ini sering menjadi tuan rumah pertandingan Liga 1 dan acara internasional, termasuk Piala Dunia U-17 FIFA 2023. Lokasinya yang strategis di Surabaya Sports Center memudahkan akses bagi penggemar.
4. Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Bandung, Jawa Barat, diresmikan pada 2013 dengan kapasitas 38.000 penonton. Stadion ini adalah rumah bagi Persib Bandung dan dikenal karena atmosfer panas yang diciptakan oleh suporter “Bobotoh”. Nama “Lautan Api” merujuk pada peristiwa heroik Bandung Lautan Api pada 1946, mencerminkan semangat perjuangan warga Bandung.
GBLA telah menjadi tuan rumah berbagai pertandingan penting, termasuk laga Liga 1 dan turnamen internasional. Lokasinya di kawasan Gedebage, dengan latar Pegunungan Parahyangan, menambah pesona visual, menjadikannya destinasi wisata olahraga yang menarik.
5. Stadion Kanjuruhan, Malang
Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, adalah kandang Arema FC dengan kapasitas 42.449 penonton. Dibuka pada 2004 dan direnovasi pada 2010, stadion ini dinamai sesuai Kerajaan Kanjuruhan, cerminan warisan sejarah lokal. Suporter “Aremania” menciptakan atmosfer yang menggetarkan, menjadikan stadion ini salah satu yang paling ditakuti lawan di Liga 1.
Namun, stadion ini juga menyimpan memori kelam akibat tragedi 2022 yang menewaskan banyak suporter, mendorong perbaikan keamanan stadion di Indonesia. Stadion ini tetap menjadi simbol semangat sepak bola Malang dan destinasi wisata olahraga yang kaya sejarah.
6. Stadion Manahan, Solo
Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah, adalah markas Persis Solo dengan kapasitas sekitar 20.000 penonton. Dibuka pada 1998 dan direnovasi untuk PON 2000, stadion ini memiliki desain estetis dengan fasad berdetail tradisional Jawa. Suporter “Pasoepati” dikenal menciptakan atmosfer yang intim dan membara.
Stadion ini sering menjadi tuan rumah pertandingan nasional dan internasional, termasuk Piala Dunia U-17 FIFA 2023. Lokasinya di pusat kota Solo memudahkan akses, dan keberadaan fasilitas seperti lapangan latihan menambah daya tariknya sebagai destinasi wisata olahraga.
7. Stadion Lukas Enembe, Jayapura
Stadion Lukas Enembe di Jayapura, Papua, sebelumnya dikenal sebagai Stadion Papua Bangkit, memiliki kapasitas 40.263 penonton. Dibuka pada 2019, stadion ini adalah markas Persipura Jayapura dan terletak di kawasan olahraga yang dikelilingi Pegunungan Cyclops dan Danau Sentani, menciptakan pemandangan spektakuler.
Stadion ini menjadi simbol kemajuan olahraga di Papua, dengan fasilitas modern dan desain yang mencerminkan budaya lokal. Stadion ini juga menjadi tuan rumah acara nasional seperti PON 2020, menjadikannya destinasi wisata olahraga yang unik di Indonesia Timur.