Apa yang Terjadi Jika Mesin Pesawat Mati di Udara? Simulasi dan Prosedur Keselamatan

Ilustrasi pesawat
Sumber :
  • Pixabay

Ketika mesin pesawat mati, pesawat tidak langsung jatuh seperti yang sering dibayangkan. Pesawat modern memiliki kemampuan untuk gliding, yaitu meluncur di udara tanpa tenaga mesin, berkat desain aerodinamisnya. Rasio luncur (glide ratio) pesawat seperti Boeing 737 adalah sekitar 17:1, yang berarti untuk setiap 1.000 kaki ketinggian yang hilang, pesawat dapat meluncur sejauh 17.000 kaki (sekitar 5,2 kilometer).

Sebagai contoh, jika pesawat berada pada ketinggian jelajah 35.000 kaki, pilot memiliki waktu dan jarak yang cukup untuk mencari lokasi pendaratan darurat.

Saat mesin mati, pilot akan segera mengikuti prosedur engine failure checklist yang telah dilatih secara ekstensif melalui simulator penerbangan. Langkah pertama adalah menjaga kendali pesawat dengan menyesuaikan sudut luncur dan kecepatan. Pilot kemudian akan mencoba memulai ulang mesin yang gagal sambil mencari bandara terdekat untuk pendaratan darurat. Sistem otomatis seperti autopilot dan fly-by-wire pada pesawat modern membantu menjaga stabilitas selama situasi ini.

Prosedur Keselamatan Pilot

Pilot dilatih untuk menangani kegagalan mesin melalui simulasi intensif yang mencakup berbagai skenario darurat. Menurut standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), pilot maskapai harus menjalani pelatihan simulator setiap enam bulan untuk memastikan kesiapan mereka. Dalam simulasi kegagalan mesin, pilot belajar untuk:

  1. Mengidentifikasi Masalah: Pilot menggunakan indikator kokpit, seperti peringatan Engine Failure atau penurunan tenaga mesin, untuk mendeteksi masalah.
  2. Menjaga Kendali Pesawat: Pilot menyesuaikan pitch dan yaw untuk memastikan pesawat tetap stabil dan meluncur dengan aman.
  3. Mencoba Restart Mesin: Pilot mengikuti prosedur restart mesin, yang melibatkan pemeriksaan sistem bahan bakar dan listrik.
  4. Berkomunikasi dengan ATC: Pilot segera menghubungi pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk melaporkan situasi dan meminta izin pendaratan darurat.
  5. Mempersiapkan Pendaratan Darurat: Jika restart gagal, pilot akan memilih bandara atau lapangan terdekat untuk mendarat, menggunakan peta navigasi dan sistem seperti GPS atau ILS (Instrument Landing System).

Contoh nyata keberhasilan prosedur ini adalah kasus US Airways Flight 1549 pada 2009, ketika pilot Chesley Sullenberger mendaratkan pesawat di Sungai Hudson setelah kedua mesin gagal akibat tabrakan dengan burung. Kejadian ini menunjukkan efektivitas pelatihan dan desain pesawat modern.