Lokasi Pemakaman Ribuan Korban Tsunami Aceh 2004, Kini Jadi Tempat Ziarah Terkenal

Ilustrasi pemakaman
Sumber :
  • Pixabay

Kuburan massal Siron, terletak di pinggir jalan menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, kini menjadi salah satu situs ziarah paling terkenal di Aceh. Area ini ditandai dengan monumen berbentuk gelombang laut raksasa, simbol peringatan tsunami, serta prasasti yang mencantumkan nama-nama korban.

Setiap tahun, terutama pada 26 Desember, Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha, ribuan peziarah memadati lokasi ini untuk berdoa dan mengenang korban. Peziarah tidak hanya keluarga korban, tetapi juga wisatawan lokal dan mancanegara, termasuk mereka yang pernah membantu rekonstruksi Aceh pasca-tsunami.

Peringatan tahunan di Siron, seperti yang digelar pada 2022 dengan tema “Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana,” menggabungkan doa, zikir, dan tausiah untuk memperkuat kesadaran bencana dan spiritual masyarakat. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah berziarah ke Siron pada 2023, mengenang kunjungannya pasca-tsunami bersama almarhumah istri. Lokasi ini tidak hanya menyimpan sejarah kelam, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan masyarakat Aceh dalam bangkit dari bencana.

Ulee Lheue: Kuburan Massal dengan Makna Emosional

Kuburan massal Ulee Lheue, terletak di pesisir Banda Aceh, juga menjadi tempat ziarah penting. Lokasi ini menyemayamkan lebih dari 14.264 korban tsunami, banyak di antaranya warga lokal dari kawasan pesisir seperti Kajhu, Aceh Besar. Banyak peziarah yang kehilangan keluarganya maka mereka rutin mengunjungi Ulee Lheue setiap Idul Fitri dan Idul Adha untuk mendoakan keluarga yang dimakamkan tanpa nisan. Bagi generasi muda, ziarah ke lokasi ini menjadi pengingat sejarah tsunami yang menghancurkan Aceh.

Pada Idul Fitri 1446 H (2025), Ulee Lheue dipadati peziarah yang memanfaatkan momentum sakral untuk mengenang orang-orang tercinta. Kisah haru seperti mendoakan orang tua, kakak, dan adiknya, mencerminkan luka mendalam yang masih dirasakan penyintas. Meski tanpa batu nisan, lokasi ini tetap menjadi tempat suci untuk mengirimkan doa.

Fenomena Mistis dan Upaya Pemeliharaan