Hutan Kanekes Baduy Konon Punya Penjaga Alam dari Pelancong Nakal, Begini Faktanya!

Ilustrasi hutan
Sumber :
  • Pixabay/camera-man

Pelancong yang membuang sampah sembarangan, menggunakan sabun kimia di sungai, atau melanggar pantangan adat, seperti memotret di wilayah Baduy Dalam tanpa izin, diyakini dapat mengalami gangguan mistis, seperti tersesat atau merasakan kehadiran sosok tak kasat mata. Beberapa wisatawan mengaku mendengar suara-suara aneh atau merasakan hawa dingin yang tidak wajar saat melintasi hutan, menambah kesan misteri tempat ini.

Salah satu lokasi paling sakral di Hutan Kanekes adalah Arca Domas, sebuah situs pemujaan yang hanya dikunjungi oleh Suku Baduy sekali setahun pada bulan kelima. Lokasi ini dirahasiakan dan dianggap sebagai pusat spiritual yang dijaga ketat oleh leluhur. Konon, pelanggaran di sekitar Arca Domas dapat memicu kemarahan penjaga alam, yang diyakini berwujud roh leluhur atau makhluk gaib lainnya. 

Meskipun cerita ini belum terbukti secara ilmiah, keberadaannya telah menjadi bagian dari daya tarik wisata mistis yang menarik minat pecinta petualangan dan sejarah.

Fakta di Balik Mitos Penjaga Hutan

Mesteres keberadaan penjaga alam di Hutan Kanekes lebih merupakan cerminan dari nilai-nilai luhur Suku Baduy dalam menjaga alam. Masyarakat Baduy memiliki aturan ketat untuk melindungi lingkungan, seperti larangan menggunakan bahan kimia di sungai dan membuang sampah sembarangan. 

Aturan-aturan ini bukan hanya untuk menjaga kebersihan, tetapi juga untuk menghormati kepercayaan mereka bahwa alam adalah titipan leluhur yang harus dilindungi. Ketika wisatawan melanggar aturan ini, mereka mungkin diingatkan atau ditegur oleh warga setempat, yang kemudian dikaitkan dengan cerita mistis tentang penjaga alam. Selain itu, hutan yang lebat dan minim penerangan dapat menciptakan suasana misterius, yang memperkuat persepsi tentang keberadaan makhluk gaib.

Salah seorang polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Kanekes, menjelaskan bahwa warga Baduy sangat menjaga adat dan budaya mereka. Ia berbaur dengan masyarakat setempat untuk memastikan aturan adat dihormati, baik oleh warga maupun pengunjung. Kehadiran tokoh seperti polisi tersebut menunjukkan bahwa penjagaan Hutan Kanekes tidak hanya bergantung pada mitos, tetapi juga pada keterlibatan aktif masyarakat dan aparat dalam melestarikan lingkungan dan tradisi.