Misteri Menara Saidah Jakarta, Begini Kondisinya Setelah Terbengkalai 18 Tahun
- ChatGPT
Lifestyle –Menara Saidah, sebuah gedung pencakar langit di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, telah menjadi salah satu destinasi wisata horor paling menarik di ibu kota. Terbengkalai sejak tahun 2007, gedung ini dikenal dengan cerita mistis yang mengitarinya, seperti penampakan hantu dan dugaan ritual tengah malam, menjadikannya magnet bagi pencinta misteri.
Di balik aura horor yang menyelimuti, Menara Saidah menyimpan sejarah arsitektur megah dan cerita tentang kejayaan Jakarta sebelum krisis moneter 1998. Artikel ini akan mengupas sejarah gedung, mitos yang beredar, kondisi terkini, daya tarik wisata horor, nilai sejarah, fakta di balik cerita mistis, serta tips berkunjung ke lokasi yang sarat dengan aura misteri ini.
Sejarah Menara Saidah
Menara Saidah, awalnya bernama Graha Matari, didirikan pada tahun 1995 sebagai pusat perkantoran mewah di Jakarta Selatan. Gedung ini dirancang untuk menjadi simbol kemajuan kota, dengan desain arsitektur yang menggabungkan elemen modern dan klasik. Namun, krisis moneter 1998 menghantam operasional gedung, menyebabkan penurunan aktivitas bisnis dan akhirnya dijual serta berganti nama menjadi Menara Saidah.
Pada tahun 2007, gedung ini resmi ditutup, diduga karena masalah teknis seperti pondasi miring, meskipun laporan resmi tentang hal ini masih simpang siur. Penutupan tersebut menandai awal dari reputasi Menara Saidah sebagai gedung terbengkalai yang penuh misteri, menarik perhatian para pencari sensasi wisata horor.
Cerita Mistis dan Urban Legend
Menara Saidah dikenal dengan berbagai cerita mistis yang telah menjadi bagian dari folklor urban Jakarta. Salah satu mitos paling populer adalah penampakan sosok wanita berbaju merah yang konon berkeliaran di lorong-lorong gelap gedung. Pengunjung juga melaporkan mendengar suara-suara aneh, seperti langkah kaki, bisikan, atau bahkan jeritan tanpa sumber yang jelas.
Ada pula rumor bahwa gedung ini pernah digunakan untuk ritual mistis, yang memperkuat aura angker di kalangan masyarakat. Cerita-cerita ini semakin viral melalui media sosial, terutama video dan foto di platform seperti TikTok dan YouTube, yang menampilkan eksplorasi malam hari oleh konten kreator dan komunitas pemburu hantu, menjadikan Menara Saidah sebagai ikon wisata horor.
Kondisi Terkini Menara Saidah
Setelah 18 tahun terbengkalai, Menara Saidah berada dalam kondisi memprihatinkan. Kaca-kaca jendela banyak yang pecah, dinding-dinding mulai retak, dan vegetasi liar seperti lumut dan tanaman merambat tumbuh di berbagai sudut gedung. Meskipun demikian, struktur utama gedung masih berdiri kokoh, meskipun akses ke dalam sangat dibatasi oleh pengelola untuk mencegah vandalisme dan kecelakaan.
Pagar tinggi dan petugas keamanan menjaga perimeter gedung, membuat eksplorasi tanpa izin menjadi sulit. Bagi warga sekitar, Menara Saidah tetap menjadi landmark misterius yang memicu rasa ingin tahu, namun juga kekhawatiran akan keselamatan bagi mereka yang nekat masuk.
Daya Tarik Wisata Horor
Menara Saidah telah menjadi destinasi populer bagi komunitas wisata horor, terutama bagi mereka yang ingin merasakan sensasi eksplorasi gedung terbengkalai. Meskipun masuk tanpa izin dilarang, banyak konten kreator dan pemburu hantu mencoba mendekati gedung untuk merekam pengalaman mereka, terutama di malam hari. Area seperti tangga darurat dan lorong-lorong gelap sering disebut sebagai spot paling angker, dengan laporan tentang hawa dingin atau bayangan misterius.
Tantangan keberanian untuk mendekati gedung ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi generasi muda yang terinspirasi oleh konten media sosial, menjadikan Menara Saidah sebagai salah satu tujuan wisata horor terkemuka di Jakarta.
Nilai Sejarah dan Arsitektur
Sebelum terbengkalai, Menara Saidah adalah simbol kejayaan arsitektur Jakarta pada era 1990-an. Desainnya yang megah, dengan kombinasi garis-garis modern dan ornamen klasik, mencerminkan ambisi kota untuk bersaing dengan pusat bisnis internasional. Gedung ini juga menjadi saksi bisu perkembangan ekonomi Jakarta sebelum krisis moneter 1998.
Meskipun kini terbengkalai, banyak pihak yang mempertanyakan mengapa gedung ini tidak dirobohkan atau direvitalisasi, mengingat lokasinya yang strategis. Kontroversi ini menambah lapisan sejarah pada Menara Saidah, menjadikannya tidak hanya destinasi mistis, tetapi juga cerminan dinamika perkembangan urban di Jakarta.
Fakta vs Mitos: Menguak Kebenaran
Banyak cerita mistis tentang Menara Saidah dapat dijelaskan secara rasional. Rumor tentang pondasi miring, misalnya, belum sepenuhnya didukung oleh laporan teknis resmi, dan kemungkinan besar merupakan spekulasi yang berkembang di kalangan masyarakat.
Suara-suara aneh atau bayangan yang dilaporkan bisa jadi akibat kondisi gedung yang kosong, angin yang bertiup melalui celah-celah, atau efek psikologis dari suasana gelap dan terbengkalai. Warga sekitar memiliki pandangan beragam; sebagian menganggap cerita horor sebagai hiburan, sementara yang lain percaya ada kebenaran di balik mitos tersebut. Secara umum, Menara Saidah tetap menjadi bagian dari lanskap budaya Jakarta, dengan cerita mistisnya yang terus hidup di kalangan masyarakat.
Tips Berkunjung ke Menara Saidah
Bagi yang tertarik mengunjungi Menara Saidah, penting untuk memahami batasan akses. Karena gedung ini adalah properti pribadi dan dijaga ketat, masuk tanpa izin sangat tidak disarankan untuk menghindari masalah hukum atau bahaya fisik. Waktu terbaik untuk mengamati gedung adalah siang hari, ketika Anda dapat melihat arsitekturnya dari luar dengan aman.
Jika ingin merasakan aura horor, malam hari mungkin menarik, tetapi pastikan untuk tetap berada di area publik dan tidak melanggar batas keamanan. Selalu datang berkelompok, hormati aturan pengelola, dan hindari menyebarkan cerita yang tidak terverifikasi untuk menjaga sensitivitas budaya dan privasi.
Membawa kamera untuk mengabadikan eksterior gedung dapat menjadi alternatif aman untuk menikmati pengalaman wisata horor.