Belajar dari Nukila Evanty, Begini Tips Komunikasi yang Efektif untuk Sukseskan Komunitas

Ilustrasi komunitas
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle – Ketika berbicara tentang komunikasi dengan komunitas, terlebih lagi komunitas adat yang memiliki nilai dan tradisi yang sangat kuat, pendekatan yang tepat menjadi kunci. Nukila Evanty, Ketua Inisiasi Masyarakat Adat (IMA), telah menjalani proses panjang melakukan advokasi di berbagai daerah Indonesia. Salah satu pengalamannya yang paling berkesan adalah di Pulau Rempang, Kepulauan Riau.

Selama tiga tahun terakhir, sejak September 2023, Nukila berfokus pada tiga bidang program intervensi di Rempang: memperkuat ruang aman bagi perempuan dan anak-anak; memperkuat dokumentasi budaya masyarakat Rempang; dan memperkuat ekonomi mikro masyarakat setempat. Dari perjalanannya ini, kita bisa memetik pelajaran berharga tentang bagaimana komunikasi efektif dapat menciptakan jembatan antara masyarakat, pemerintah, dan pihak lain.

1. Dengarkan dan Pahami Perspektif Komunitas

Kunci komunikasi efektif bukan hanya berbicara, tapi juga mendengarkan. Nukila menegaskan pentingnya komunikasi dua arah yang seimbang.

“Saya belajar bagaimana harus ada komunikasi dua arah dan seimbang antara pemerintah dan masyarakat adat Rempang; antara investor China dan investor Indonesia dengan Masyarakat Rempang dan komunikasi diantara pebisnis dengan pemerintah di daerah (BP Batam)," katanya.

Ia menekankan bahwa komunikasi yang sehat harus memberi ruang setara bagi setiap pihak untuk menyampaikan aspirasi dan kekhawatirannya.

2. Hargai Sejarah dan Identitas Komunitas

Nukila Evanty

Photo :
  • Istimewa

Komunikasi yang baik juga berarti menghargai sejarah dan identitas komunitas. Nukila mengingatkan pentingnya pemahaman sejarah agar kebijakan tidak mengabaikan hak masyarakat adat.

“Pemerintah harus belajar sejarah, bahwa masyarkat Rempang sudah mendiami pulau tersebut sejak tahun 1883. Belum ada UU dan lembaga negara. Adat jadi aturan hukum," ujarnya.

3. Transparansi dalam Menyampaikan Informasi

Kepercayaan dibangun dari transparansi. Nukila memberikan saran agar lembaga pemerintah dan investor menjelaskan secara terbuka dampak pembangunan kepada masyarakat.

“Sosialisasi secara detail tentang apa saja pembangunan yang akan dilakuan di Pulau Rempang. Baik di bidang pariwisata atau pun energy. Jelaskan kepada masyarakat Rempang, apa dampak positif, negatif dan kompensasi terkait proyek pembangunan ini," katanya.

4. Ingat Hakikat Kemanusiaan

Di balik kebijakan, ada manusia dengan harapan dan rasa memiliki yang mendalam terhadap tanah mereka. Pesan sederhana dari Nek Amlah di kampung Pasir Panjang yang berusia 105 tahun sangat menyentuh.

“Nenek hanya ingin menikmati hidup dan mati dit anah kelahiran sendiri, itulah kebahagiaan Nenek," ujarnya.