5 Kesalahan yang Bikin Mesin Cuci Cepat Rusak, Sering Gak Disadari!
- Freepik
Lifestyle – Mesin cuci telah menjadi perangkat esensial dalam kehidupan modern, menyederhanakan tugas mencuci pakaian yang dulunya melelahkan. Namun, kenyamanan ini sering kali membuat kita lupa bahwa mesin cuci adalah perangkat mekanis yang memerlukan perlakuan tepat agar dapat berfungsi optimal dan memiliki umur panjang. Banyak dari kita tanpa sadar melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang secara perlahan merusak komponen-komponen vital mesin cuci.
Jika dibiarkan, kebiasaan buruk ini tidak hanya akan memperpendek umur mesin, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan serius yang memerlukan biaya perbaikan mahal atau bahkan penggantian unit baru. Memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini adalah kunci untuk menjaga performa mesin cuci tetap prima dan menghemat pengeluaran.
Berikut ini adalah 5 kesalahan paling umum yang sering dilakukan saat menggunakan mesin cuci dan memberikan tips profesional untuk menghindarinya.
1. Memasukkan Pakaian dengan Beban Berlebihan
Salah satu kesalahan terbesar yang paling sering terjadi adalah mengisi mesin cuci melebihi kapasitas yang dianjurkan. Saat keranjang cucian terlihat penuh, banyak orang cenderung memaksakan semua pakaian masuk ke dalam tabung. Akibatnya, mesin harus bekerja ekstra keras untuk memutar dan membersihkan beban yang terlalu berat. Beban berlebih ini menciptakan tekanan besar pada motor, poros, dan bantalan tabung.
Seiring waktu, tekanan konstan ini dapat menyebabkan motor menjadi terlalu panas, bantalan aus, dan bahkan merusak sabuk penggerak. Selain itu, dengan beban yang terlalu padat, air dan deterjen tidak dapat bersirkulasi secara efektif di antara pakaian, sehingga hasil cucian tidak maksimal. Pakaian bisa menjadi kotor atau bahkan berbau apek. Untuk menghindarinya, selalu perhatikan batas kapasitas yang tertera pada manual mesin cuci Anda. Sebagai aturan praktis, sisakan ruang kosong sekitar seperempat dari tabung agar pakaian dapat bergerak bebas.
2. Penggunaan Deterjen yang Tidak Tepat atau Berlebihan
Kesalahan lain yang tak kalah fatal adalah penggunaan deterjen yang tidak sesuai atau dalam jumlah yang berlebihan. Meskipun terlihat logis bahwa semakin banyak deterjen, semakin bersih cucian, kenyataannya justru sebaliknya. Deterjen yang berlebihan akan menciptakan busa yang melimpah, dan sisa busa ini bisa menumpuk di bagian dalam mesin, seperti pada selang dan pompa pembuangan.
Tumpukan sisa sabun yang mengering akan menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri, yang tidak hanya menyebabkan bau tidak sedap pada mesin, tetapi juga dapat menyumbat saluran pembuangan. Lebih dari itu, busa yang terlalu banyak juga bisa membuat sensor mesin cuci modern bingung, sehingga mesin akan melakukan siklus pembilasan ekstra, membuang-buang air dan energi. Penting untuk selalu membaca label pada kemasan deterjen dan mengikuti takaran yang direkomendasikan. Untuk mesin cuci efisiensi tinggi (HE), pastikan Anda menggunakan deterjen khusus HE yang menghasilkan busa lebih sedikit.
3. Mengabaikan Perawatan Rutin dan Pembersihan Mesin
Mesin cuci membersihkan pakaian, tetapi siapa yang membersihkan mesin cuci? Banyak pengguna mengabaikan fakta bahwa mesin cuci juga perlu dibersihkan secara berkala. Sisa deterjen, pelembut pakaian, kotoran, dan bahkan serat-serat kecil dari pakaian dapat menumpuk di berbagai bagian mesin, seperti pada tabung, dispenser deterjen, filter, dan karet pintu.
Jika dibiarkan, tumpukan ini akan menjadi sarang kuman dan jamur, yang menghasilkan bau apek pada mesin dan bahkan bisa menempel pada pakaian yang baru dicuci. Filter yang tersumbat juga bisa menghambat aliran air dan membuat pompa pembuangan bekerja lebih keras, yang berpotensi menyebabkan kerusakan. Lakukan pembersihan tabung kosong setiap beberapa minggu dengan air panas dan cuka atau pembersih khusus mesin cuci. Bersihkan juga filter pembuangan secara rutin, idealnya sebulan sekali, untuk mencegah penyumbatan.
4. Menggunakan Mesin Cuci untuk Mencuci Benda Non-Pakaian
Mesin cuci dirancang untuk mencuci pakaian, bukan benda-benda keras atau asing. Namun, tidak jarang kita melihat orang mencoba mencuci sepatu, tas, atau bahkan karpet yang tebal di dalam mesin cuci. Benda-benda ini, terutama yang memiliki bagian keras seperti sol sepatu, dapat menyebabkan kerusakan mekanis yang serius.
Benda-benda keras dapat membentur tabung atau panel kontrol, menyebabkan retakan atau deformasi. Selain itu, benda-benda berat juga dapat merusak bantalan dan motor akibat beban yang tidak seimbang saat berputar. Partikel-partikel kecil atau serat dari benda-benda ini juga bisa menyumbat filter dan pompa. Untuk mencuci benda-benda seperti sepatu, sebaiknya lakukan secara manual atau gunakan mesin cuci khusus yang dirancang untuk beban yang lebih berat jika tersedia.
5. Membiarkan Pakaian Basah Terlalu Lama di Dalam Mesin
Setelah siklus pencucian selesai, banyak orang seringkali menunda untuk segera mengeluarkan pakaian. Membiarkan pakaian basah di dalam mesin cuci, terutama di lingkungan yang lembap, menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Kelembapan yang terperangkap ini tidak hanya menimbulkan bau apek pada pakaian, tetapi juga pada mesin itu sendiri.
Bakteri dan jamur dapat menempel pada karet pintu, tabung, dan bagian-bagian lain yang lembap, menyebabkan noda atau bau yang sulit dihilangkan. Seiring waktu, kondisi ini juga bisa merusak segel karet pintu, membuatnya menjadi getas atau berjamur. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mesin cuci, segera keluarkan pakaian setelah siklus selesai dan biarkan pintu mesin cuci terbuka sejenak agar bagian dalam mengering dengan baik.