5 Kebiasaan Menggunakan Kompor Rinnai yang Bikin Cepat Rusak
- Rinnai
Lifestyle – Kompor Rinnai dikenal sebagai salah satu merek kompor gas terpercaya yang banyak digunakan di rumah tangga Indonesia. Dengan desain modern dan teknologi canggih, kompor ini menawarkan efisiensi dan kemudahan dalam memasak.
Namun, tanpa perawatan yang tepat, kompor Rinnai dapat mengalami kerusakan lebih cepat dari yang diharapkan. Banyak pengguna secara tidak sadar melakukan kebiasaan buruk yang memperpendek umur alat dapur ini.
Artikel ini akan mengulas lima kebiasaan yang perlu dihindari untuk menjaga kompor Rinnai tetap awet dan berfungsi optimal, dilengkapi dengan penjelasan mendalam untuk membantu Anda memahami pentingnya perawatan yang benar.
1. Mengabaikan Buku Petunjuk Penggunaan
Setiap kompor Rinnai dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan yang berisi informasi penting tentang cara penggunaan, perawatan, dan penyelesaian masalah. Sayangnya, banyak pengguna mengabaikan dokumen ini karena dianggap merepotkan atau tidak perlu.
Padahal, buku petunjuk memberikan panduan spesifik, seperti cara membersihkan tungku, mengecek selang regulator, hingga pengaturan tekanan gas yang aman. Mengabaikan petunjuk ini dapat menyebabkan kesalahan penggunaan, seperti pengaturan api yang tidak tepat, yang berpotensi merusak komponen internal kompor.
Selalu luangkan waktu untuk membaca dan memahami panduan resmi dari Rinnai untuk memastikan penggunaan yang sesuai dengan standar pabrik.
2. Meninggalkan Kompor Saat Memasak
Kebiasaan meninggalkan kompor saat sedang menyala, misalnya saat merebus air atau memasak dalam waktu lama, sering kali dianggap sepele. Namun, hal ini dapat menyebabkan tumpahan makanan atau cairan yang mengotori tungku dan permukaan kompor. Tumpahan yang tidak segera dibersihkan dapat mengeras, menyumbat lubang pembakar, dan menyebabkan pembakaran gas yang tidak efisien.
Menurut Paul Berry, pemilik Mr. Appliance of San Antonio, kerak atau sisa makanan yang menempel dapat mempercepat kerusakan komponen kompor. Untuk mencegahnya, tetaplah berada di dekat kompor selama proses memasak dan segera bersihkan tumpahan setelah kompor tidak digunakan.
3. Tidak Membersihkan Tungku Secara Rutin
Tungku kompor adalah komponen penting yang sering kali terkena tumpahan minyak, air, atau sisa makanan. Jika tidak dibersihkan secara rutin, kotoran ini dapat menyumbat lubang pembakar, mengurangi efisiensi pembakaran, dan bahkan menyebabkan korosi.
Rinnai Indonesia merekomendasikan untuk membersihkan tungku menggunakan krim pembersih khusus tanpa air, karena kelembapan dapat memengaruhi nyala api. Rendam pan support dalam campuran air dan baking soda selama 1-2 jam untuk menghilangkan kerak membandel, lalu keringkan sepenuhnya sebelum dipasang kembali. Pembersihan rutin, setidaknya sekali seminggu, akan menjaga performa kompor tetap optimal.
4. Meletakkan Panci Panas di Permukaan Kaca
Bagi pengguna kompor tanam Rinnai dengan permukaan kaca, kebiasaan meletakkan panci atau wajan panas langsung di atas permukaan kaca setelah memasak perlu dihindari. Meskipun kaca pada kompor tanam dirancang tahan panas, suhu ekstrem dari panci yang baru digunakan dapat menyebabkan retak atau pecah jika melebihi kapasitas tahan suhu material.
Sebaiknya, pindahkan panci ke alas tahan panas setelah selesai memasak untuk mencegah kerusakan. Kebiasaan ini tidak hanya menjaga estetika kompor, tetapi juga memperpanjang umur permukaan kaca.
5. Mengabaikan Pemeriksaan Selang Regulator
Selang regulator adalah komponen vital yang menghubungkan kompor dengan tabung gas. Banyak pengguna lupa memeriksa kondisi selang secara berkala, padahal kebocoran atau keretakan pada selang dapat menyebabkan kebocoran gas yang berbahaya dan merusak sistem pengapian kompor.
Rinnai Indonesia menyarankan untuk memeriksa selang regulator secara rutin dengan cara melap bagian luarnya menggunakan kain lembab, kemudian mengeringkannya. Pastikan pemasangan selang tidak kendor dan periksa tekanan gas untuk mencegah kerusakan pada kompor. Pemeriksaan ini juga membantu mendeteksi potensi masalah keamanan lebih awal.