Rekan Kerja Culas? Begini Cara Tetap Selamat Tanpa Ikut Drama Kantor

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Lingkungan kerja tidak selalu dihuni oleh orang-orang yang menyenangkan. Terkadang, kita bertemu rekan kerja culas yang suka mengambil kredit atas kerjaan orang lain, menyebarkan gosip, atau bahkan menjatuhkan kolega demi terlihat baik di mata atasan.

Situasi ini bisa membuat suasana kantor terasa penuh drama dan melelahkan. Namun, kabar baiknya,  ada cara untuk tetap selamat tanpa harus larut dalam permainan toxic tersebut.

Psikolog organisasi Dr. Amy Cooper Hakim, yang juga penulis Working With Difficult People (2017), menegaskan bahwa menghadapi rekan kerja semacam ini butuh kombinasi profesionalisme, strategi komunikasi, dan batasan tegas.

“Kita tidak bisa mengubah perilaku orang lain, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya,” kata dia.

Dengan prinsip ini, mari kita bahas langkah-langkah praktis untuk menghadapi rekan kerja culas tanpa kehilangan energi maupun reputasi baik. Berikut ini tips hadapi rekan kerja yang culas dan tetap selamat.

1. Simpan Bukti Kerja: Senjata Terbaik Hadapi Klaim Sepihak

Rekan kerja culas sering kali mencoba mengambil kredit dari kerja keras orang lain. Untuk itu, menyimpan bukti kerja jadi langkah penting. Catat progres pekerjaan, simpan email, chat, atau dokumen yang menunjukkan kontribusi Anda.

Dr. Hakim menekankan bahwa bukti objektif akan membantu melindungi reputasi profesional.

“Memiliki catatan tertulis memberi Anda dasar yang kuat ketika harus menjelaskan fakta sebenarnya, tanpa perlu terlihat defensif,” kata dia.

Tips praktis:

  • Gunakan email sebagai sarana komunikasi utama agar ada jejak digital.
  • Simpan versi final maupun draft pekerjaan di folder pribadi.
  • Bila bekerja tim, buat pembagian tugas tertulis agar peran masing-masing jelas.

Dengan cara ini, ketika ada yang mencoba mengaku-ngaku, Anda punya senjata bukti yang tidak terbantahkan.

2. Jangan Ikut Gosip: Hindari “Lingkaran Api” Drama Kantor

Gosip adalah bahan bakar utama drama kantor. Rekan kerja culas biasanya pandai memutar cerita atau menyebarkan rumor untuk menjatuhkan orang lain. Bergabung dalam gosip hanya akan membuat Anda ikut terjebak dan berpotensi ikut terseret.

Dr. Hakim menegaskan, bahwa berpartisipasi dalam gosip hanya memberi orang lain alasan untuk meragukan profesionalisme Anda. Dengan kata lain, menjaga diri dari gosip adalah bentuk perlindungan reputasi.

Tips praktis:

  • Jika ada yang mulai bergosip, alihkan pembicaraan ke topik kerja.
  • Jawab dengan netral, misalnya: “Oh, saya kurang tahu soal itu. Ngomong-ngomong, soal proyek tadi…”
  • Gunakan senyum diplomatis untuk keluar dari situasi tanpa menyinggung orang lain.

Dengan tetap netral, Anda tidak hanya menjaga nama baik, tetapi juga menunjukkan kedewasaan profesional.

3. Jaga Profesionalisme: Tetap Elegan Meski Diprovokasi

Salah satu jebakan menghadapi rekan kerja culas adalah terbawa emosi. Mereka mungkin sengaja memancing reaksi negatif agar Anda terlihat buruk di mata atasan. Inilah saatnya kecerdasan emosional diuji.

“Menanggapi provokasi dengan emosi hanya akan memberi mereka kemenangan. Tetaplah fokus pada pekerjaan dan biarkan hasil berbicara untuk Anda,” kata Dr. Hakim.

Tips praktis:

  • Gunakan komunikasi asertif: sampaikan pendapat dengan jelas, tegas, tapi tetap sopan.
  • Jika konflik tidak terhindarkan, fokus pada solusi, bukan serangan personal.
  • Tunjukkan konsistensi hasil kerja, karena profesionalisme lebih kuat dari opini subjektif.

Dengan menjaga profesionalisme, Anda tetap terlihat elegan dan berintegritas, sekaligus meminimalisir peluang lawan memanfaatkan kelemahan Anda.

4. Bangun Aliansi Positif: Jangan Hadapi Sendiri

Menghadapi rekan kerja toxic bisa melelahkan jika dilakukan sendirian. Karena itu, penting membangun jaringan dukungan di kantor. Rekan kerja yang sehat dan suportif bisa menjadi saksi kredibilitas Anda dan memberi perspektif objektif.

“Ciptakan hubungan kerja yang positif dengan orang lain sehingga Anda memiliki sekutu alami ketika menghadapi rekan kerja yang merugikan,” Dr. Hakim menyarankan.

Aliansi ini bukan untuk bergosip, melainkan sebagai ruang aman untuk berbagi pengalaman dan strategi.

Tips praktis:

  • Jalin komunikasi baik dengan atasan langsung agar ia tahu kontribusi Anda.
  • Bangun kerja sama positif dengan tim lain.
  • Cari mentor atau senior yang bisa memberikan panduan.

Dengan dukungan yang tepat, Anda tidak akan merasa sendirian melawan drama kantor. 

5. Tentukan Batasan: Jangan Biarkan Diri Dijadikan “Korban Tetap”

Terakhir, hal yang tidak kalah penting adalah berani menetapkan batasan. Rekan kerja culas biasanya memanfaatkan orang yang mudah dimanfaatkan atau tidak berani berkata “tidak.”

Dr. Hakim menegaskan, bahwa membuat batasan bukan berarti kasar, melainkan bentuk perlindungan diri agar tidak dimanfaatkan terus-menerus.

Tips praktis:

  • Jika diminta mengerjakan sesuatu yang bukan tanggung jawab Anda, jawab dengan sopan tapi tegas: “Saya sedang fokus di tugas utama, mungkin lebih baik Anda langsung koordinasi dengan X.”
  • Jangan merasa bersalah menolak hal yang tidak wajar.
  • Gunakan bahasa tubuh yang mendukung: kontak mata, nada suara tenang, dan sikap percaya diri.

Dengan batasan yang jelas, Anda mengirim pesan bahwa Anda profesional, tapi tidak bisa diperlakukan semena-mena.