7 Langkah Selamat dari Tsunami Saat Berada di Pantai, Nomor 4 Sering Terlupakan!

Ilustrasi tsunami
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle –Gempa besar berkekuatan 8,8 SR yang mengguncang lepas pantai Kamchatka, Rusia, pada 30 Juli 2025, memicu tsunami yang menghantam pesisir Jepang. Gelombang setinggi 1–1,3 meter terdeteksi di wilayah Hokkaido dan pesisir Sanriku.

Lebih dari 1,9 juta orang harus dievakuasi dalam waktu singkat. Beruntung, peringatan dini dan kepatuhan masyarakat membatasi jumlah korban.

Bagi para traveler, peristiwa ini menjadi pengingat betapa bencana bisa terjadi kapan saja, bahkan saat liburan. Jika Anda sedang berlibur di pantai atau area pesisir, ada baiknya mempersiapkan diri menghadapi risiko gempa dan tsunami.

Berikut 7 langkah penting yang perlu Anda lakukan agar tetap aman.

1. Segera Drop, Cover & Hold On Saat Gempa

Jika gempa terjadi saat Anda berada di hotel atau di pinggir pantai, lakukan prosedur Drop (merunduk), Cover (lindungi kepala dan tubuh), dan Hold On (berpegangan) hingga getaran berhenti. Ini penting untuk menghindari cedera akibat runtuhan.

Begitu gempa reda, segera bergerak keluar dan cari tempat yang lebih tinggi. Jangan menunggu informasi tambahan.

“Untuk tsunami yang berasal dari gempa dekat pantai, gempa kuat dan tanda alami lainnya adalah indikator awal bahwa tsunami akan datang… jangan menunggu peringatan resmi untuk evakuasi,” kata California Governor’s Office of Emergency Services (Cal OES) menegaskan.

2. Kenali Tanda Alam: Air Laut Surut atau Suara Aneh dari Laut

Jika air laut tiba-tiba surut jauh dari garis pantai atau terdengar suara gemuruh keras dari laut, ini adalah tanda alam bahwa gelombang tsunami bisa datang dalam hitungan menit. Segera tinggalkan area pantai tanpa menunggu sirene.

Banyak korban tsunami di berbagai negara yang terjadi karena mereka kembali ke pantai untuk melihat fenomena air surut, padahal itu adalah pertanda bahaya.

3. Evakuasi ke Dataran Tinggi atau Bangunan Kokoh yang Tinggi

Setelah gempa, Anda harus segera mencari dataran tinggi sejauh mungkin dari pantai. Jika tidak ada bukit atau jalur menanjak, cari gedung bertingkat dengan konstruksi yang kuat, minimal di lantai empat.

Jika kamu saat ini tengah berlibur di Jepang, banyak kota pesisir memiliki vertical evacuation building atau bangunan khusus untuk evakuasi ke lantai atas. Cari tahu lokasi bangunan ini sebelum mulai beraktivitas di area pantai. 

4. Jangan Kembali ke Pantai Terbuka dan Hindari Sungai atau Muara

Tsunami tidak hanya berupa satu gelombang besar. Gelombang bisa datang berulang kali dengan selang waktu berjam-jam. Karena itu, jangan kembali ke pantai untuk mengambil barang atau melihat situasi sebelum ada pengumuman resmi dari pihak berwenang.

Hindari juga area sungai dan muara, karena gelombang tsunami bisa menyusup jauh melalui aliran air.

5. Siapkan Go Bag Ringan dalam Tas Traveling

Traveler sebaiknya membawa tas darurat kecil berisi:

  • Air minum
  • Makanan ringan
  • Powerbank dan kabel charger
  • Senter
  • Dokumen penting (fotokopi paspor, identitas)
  • Obat-obatan pribadi

Tas darurat ini memudahkan Anda bergerak cepat ke tempat evakuasi dan bertahan beberapa jam pertama.

6. Ikuti Informasi Resmi dan Instruksi Otoritas Lokal

Gunakan ponsel untuk memantau peringatan resmi dari pemerintah, baik melalui SMS alert, sirene, atau instruksi petugas. Jangan panik mengikuti informasi di media sosial yang belum tentu benar.

Di Jepang, traveler yang mengikuti jalur evakuasi dan arahan petugas lebih cepat sampai di lokasi aman. Pastikan ponsel Anda terisi daya penuh dan aktifkan roaming data atau gunakan SIM lokal agar tidak ketinggalan peringatan darurat.

7. Setelah Evakuasi: Tetap di Tempat Aman Sampai Ada Pengumuman

Banyak orang ingin cepat kembali ke hotel setelah gelombang pertama lewat. Padahal, gelombang susulan bisa datang dengan kekuatan yang sama atau lebih besar.

Tetaplah berada di lokasi evakuasi atau tempat yang aman hingga pemerintah menyatakan situasi terkendali. Ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga seharian penuh.

Peristiwa tsunami Jepang pada 30 Juli 2025 menunjukkan pentingnya kesiapan dan kepatuhan. Lebih dari 1,9 juta penduduk dan wisatawan di Hokkaido dan pesisir Sanriku dievakuasi dalam waktu kurang dari satu jam. Gelombang tsunami memang tidak setinggi prediksi awal, namun keberhasilan evakuasi cepat menyelamatkan banyak nyawa.

Bagi traveler, ini menjadi pelajaran bahwa respon cepat menyelamatkan hidup, bahkan ketika tsunami yang terjadi ternyata lebih kecil dari prediksi.

Tips Tambahan untuk Traveler

  • Selalu cek peta evakuasi lokal sebelum memulai aktivitas di pantai.
  • Pastikan travel insurance yang Anda beli mencakup bencana alam seperti gempa dan tsunami.
  • Gunakan sepatu atau sandal yang nyaman untuk berjalan jauh. Evakuasi bisa memerlukan perjalanan kaki ke area tinggi.