Cara Perbaiki Keran Air Bocor, Praktis Banget Tanpa Harus Ganti Baru

Ilustrasi air keran
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Keran air yang bocor bukan hanya mengganggu karena suara tetesan air yang konstan, tetapi juga dapat meningkatkan tagihan air dan menyebabkan pemborosan sumber daya. Di Indonesia, di mana efisiensi penggunaan air semakin penting, memperbaiki keran bocor tanpa harus mengganti baru menjadi solusi praktis dan hemat biaya. 

Baik di dapur, kamar mandi, atau wastafel, kebocoran keran sering kali disebabkan oleh masalah sederhana seperti seal karet yang aus atau mur yang longgar. Dengan alat-alat rumah tangga biasa dan sedikit kesabaran, Anda dapat memperbaiki keran sendiri tanpa perlu memanggil tukang ledeng. 

Berikut adalah langkah demi langkah yang informatif dan akurat untuk memperbaiki keran air bocor.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum memulai perbaikan, siapkan alat dan bahan berikut untuk memastikan proses berjalan lancar:

  1. Obeng: Pilih obeng pipih atau plus sesuai jenis sekrup pada keran.
  2. Kunci pas atau kunci inggris: Digunakan untuk membuka mur pada keran.
  3. Karet seal atau O-ring pengganti: Pastikan ukurannya sesuai dengan keran Anda, biasanya tersedia di toko peralatan rumah tangga.
  4. Kain lap bersih: Untuk membersihkan area kerja dan mencegah kotoran masuk ke dalam keran.
  5. Pelumas keran (opsional): Seperti WD-40, untuk melonggarkan komponen yang kaku.
  6. Pisau cutter atau benda tajam kecil: Untuk membersihkan kerak atau kotoran.
  7. Air dan sabun: Untuk membersihkan komponen keran.

Pastikan semua alat dalam kondisi baik, dan beli karet seal pengganti dengan ukuran yang sesuai untuk merek keran Anda, seperti Toto, American Standard, atau merek lokal.

Langkah-Langkah Memperbaiki Keran Bocor

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memperbaiki keran air bocor, yang berlaku untuk keran jenis kompresi atau keran dengan kartrid:

  1. Matikan Aliran Air: Sebelum memulai, tutup katup air utama yang terhubung ke keran untuk mencegah kebocoran lebih lanjut. Biasanya, katup ini berada di bawah wastafel atau di dekat meteran air. Jika tidak ada katup khusus, matikan aliran air utama rumah. Buka keran untuk mengeluarkan sisa air di dalam pipa.
  2. Bongkar Keran: Gunakan obeng untuk melepas sekrup pada pegangan keran, yang biasanya tersembunyi di bawah penutup dekoratif (biasanya bertanda “H” untuk panas atau “C” untuk dingin). Angkat pegangan keran dengan hati-hati. Jika keran memiliki mur pengunci, gunakan kunci pas untuk membukanya dan lepaskan badan keran.
  3. Periksa Karet Seal atau O-Ring: Kebocoran sering disebabkan oleh karet seal (washer) atau O-ring yang aus. Lepaskan karet seal dari batang keran (stem) menggunakan obeng atau tangan. Periksa apakah karet retak, sobek, atau aus. Jika ya, ganti dengan karet seal baru yang sesuai ukuran. Bersihkan area sekitar batang keran dari kerak atau kotoran menggunakan kain lap dan pisau cutter jika perlu.
  4. Cek Kartrid atau Katup: Untuk keran dengan kartrid (biasanya pada keran modern), periksa kartridnya. Jika kartrid rusak atau kotor, bersihkan dengan air sabun atau ganti jika terlihat retak. Pastikan semua komponen terpasang dengan benar setelah dibersihkan.
  5. Periksa Mur dan Sekrup: Kebocoran juga bisa terjadi karena mur yang longgar. Kencangkan mur pengunci pada badan keran menggunakan kunci pas, tetapi jangan terlalu keras agar tidak merusak komponen. Jika mur atau sekrup berkarat, oleskan pelumas seperti WD-40 untuk memudahkan pembukaan.
  6. Pasang Kembali Keran: Setelah mengganti karet seal atau membersihkan kartrid, pasang kembali semua komponen keran dalam urutan terbalik. Pastikan semua bagian terpasang dengan rapat, tetapi hindari memaksa sekrup atau mur agar tidak merusak ulir.
  7. Uji Coba Keran: Nyalakan kembali aliran air dan buka keran perlahan. Periksa apakah masih ada kebocoran. Jika kebocoran berhenti, keran telah berhasil diperbaiki. Jika masih bocor, ulangi langkah-langkah untuk memastikan tidak ada komponen yang salah pasang atau karet seal yang tidak sesuai.

Tips Tambahan untuk Perawatan Keran

Untuk mencegah kebocoran di masa depan, lakukan perawatan rutin pada keran. Bersihkan keran secara berkala untuk menghilangkan kerak kapur, terutama jika air di daerah Anda mengandung mineral tinggi. Gunakan sikat kecil dan cuka untuk membersihkan kerak pada mulut keran (aerator). 

Hindari membuka atau menutup keran dengan kekuatan berlebihan, karena dapat mempercepat keausan karet seal. Jika keran Anda sering bocor meskipun sudah diperbaiki, pertimbangkan untuk memeriksa tekanan air di rumah Anda, karena tekanan yang terlalu tinggi dapat merusak komponen keran. Selalu simpan stok karet seal cadangan di rumah untuk perbaikan mendadak.

Pentingnya Perbaikan Tepat Waktu

Mengabaikan keran bocor dapat menyebabkan pemborosan air hingga ratusan liter per bulan, meningkatkan tagihan air dan merusak lingkungan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, rata-rata konsumsi air rumah tangga meningkat signifikan akibat kebocoran kecil yang tidak segera diperbaiki. 

Selain itu, kebocoran dapat menyebabkan kerusakan pada wastafel atau lantai akibat genangan air. Dengan memperbaiki keran sendiri, Anda tidak hanya menghemat biaya penggantian keran baru (yang bisa mencapai Rp 200.000–Rp 1.000.000 tergantung merek), tetapi juga berkontribusi pada konservasi air. 

Pastikan untuk selalu memeriksa kompatibilitas komponen pengganti dengan merek keran Anda, seperti Toto atau Onda, yang umum digunakan di Indonesia.