5 Cara Mudah Membuat Filter Air di Rumah, Dijamin Bersih, Jernih, dan Gak Berbau

Ilustrasi air keran
Sumber :
  • Freepik

LifestyleAir bersih merupakan kebutuhan esensial untuk menunjang kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Namun, tidak semua air yang tersedia di rumah bebas dari kotoran, bau, atau kontaminan seperti sedimen, klorin, dan bakteri. Membuat filter air sendiri di rumah adalah solusi praktis dan hemat biaya untuk mendapatkan air yang bersih, jernih, dan bebas bau. 

Dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan, Anda dapat menciptakan sistem penyaringan yang efektif tanpa memerlukan peralatan mahal. 

Berikut ini adalah lima cara mudah membuat filter air di rumah yang dapat diandalkan untuk kebutuhan minum, memasak, atau keperluan lainnya.

1. Filter Air Sederhana dengan Botol Plastik

Filter air berbasis botol plastik adalah metode yang paling mudah dan murah untuk menyaring air di rumah. Anda memerlukan botol plastik bekas (ukuran 1,5 liter), pasir halus, kerikil kecil, arang aktif, dan kain kasa atau kapas. Potong bagian bawah botol, balikkan, dan masukkan kain kasa di bagian leher botol sebagai lapisan awal. 

Tambahkan lapisan arang aktif setebal 5 cm untuk menyerap bau dan bahan kimia, diikuti pasir halus (10 cm) untuk menyaring partikel kecil, dan kerikil kecil (5 cm) untuk menahan sedimen besar. Letakkan wadah penampung di bawah leher botol, lalu tuang air melalui bagian atas.

Arang aktif bekerja dengan menyerap klorin dan senyawa organik, sementara pasir dan kerikil menghalau partikel kasar. Filter ini cocok untuk air keran yang relatif bersih, tetapi air harus direbus terlebih dahulu jika digunakan untuk minum.

2. Filter Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa

Arang aktif dari tempurung kelapa adalah bahan alami yang efektif untuk menghilangkan bau dan rasa tidak sedap pada air. Untuk membuatnya, bakar tempurung kelapa hingga menjadi arang, hancurkan hingga berukuran kecil, dan cuci hingga bersih untuk menghilangkan abu. 

Gunakan arang ini sebagai lapisan utama dalam filter botol plastik seperti metode pertama. Alternatifnya, masukkan arang ke dalam kain kasa, ikat rapat, dan rendam dalam ember air selama 24 jam sebelum digunakan. Arang aktif memiliki pori-pori mikro yang menyerap kontaminan organik dan klorin, menghasilkan air yang lebih jernih. Ganti arang setiap 1-2 bulan untuk menjaga efektivitasnya. Metode ini ramah lingkungan dan dapat dibuat dengan bahan lokal yang mudah didapat.

3. Filter Pasir Lambat (Slow Sand Filter)

Filter pasir lambat adalah metode tradisional yang sangat efektif untuk menghilangkan bakteri dan partikel halus. Anda memerlukan drum atau ember besar, pasir halus yang bersih, kerikil, dan pipa kecil untuk saluran air. Susun lapisan kerikil (10 cm) di dasar ember, diikuti pasir halus setebal 40-50 cm. 

Pasang pipa keluaran di bagian bawah untuk mengalirkan air yang telah disaring. Tuang air perlahan melalui bagian atas, biarkan meresap melalui pasir dengan kecepatan rendah. Lapisan pasir akan membentuk biofilm alami yang menangkap bakteri dan patogen. 

Filter ini mampu menghilangkan hingga 99% bakteri, menurut studi WHO, tetapi memerlukan perawatan rutin dengan mengganti lapisan pasir atas setiap beberapa bulan. Cocok untuk rumah tangga dengan kebutuhan air bersih dalam jumlah besar.

4. Filter Keramik dari Pot Tanah Liat

Filter keramik memanfaatkan pot tanah liat berpori untuk menyaring air secara alami. Anda memerlukan dua pot tanah liat (satu besar, satu kecil), keran air, dan wadah penampung. Letakkan pot kecil di dalam pot besar, isi pot kecil dengan air, dan pasang keran di pot besar untuk mengalirkan air yang tersaring. 

Pori-pori mikro pada tanah liat menyaring partikel halus, sedimen, dan beberapa bakteri, menghasilkan air yang jernih. Untuk meningkatkan efektivitas, lapisi bagian dalam pot kecil dengan arang aktif atau perak koloid, yang memiliki sifat antibakteri.

Filter ini populer di daerah pedesaan karena sederhana dan tahan lama, tetapi air hasil penyaringan tetap perlu direbus untuk memastikan keamanan konsumsi.

5. Filter Kain dan Sinar Matahari (SODIS)

Metode SODIS (Solar Water Disinfection) menggabungkan penyaringan kain dan sinar matahari untuk membersihkan air. Gunakan kain katun bersih atau kain kasa untuk menyaring air dari sedimen kasar terlebih dahulu. Kemudian, tuang air ke dalam botol plastik bening (PET) berkapasitas 1-2 liter, pastikan botol bersih dan transparan. 

Letakkan botol di bawah sinar matahari langsung selama 6-8 jam pada cuaca cerah atau 2 hari jika mendung. Sinar UV dari matahari akan membunuh hingga 99,9% bakteri dan virus, sesuai penelitian WHO. Metode ini sangat efektif untuk air yang sudah relatif jernih dan cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia. Pastikan botol diletakkan di permukaan reflektif seperti aluminium untuk meningkatkan paparan UV.