Inilah 5 Hal yang Harus Dilakukan Suami Ketika Istri Sedang Dalam Masa Menyusui

Ilustrasi ibu menyusui
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Masa menyusui adalah periode krusial dalam parenting yang tidak hanya menuntut komitmen dari ibu, tetapi juga dukungan penuh dari suami. Menyusui memberikan nutrisi esensial bagi bayi, mendukung perkembangan fisik dan imunitas, namun sering kali disertai tantangan fisik dan emosional bagi ibu. 

Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan ASI eksklusif masih sekitar 42% pada tahun 2022, dengan salah satu faktornya adalah kurangnya dukungan dari lingkungan, termasuk pasangan. Peran suami dalam mendukung pola asuh menyusui tidak hanya membantu istri mengatasi tantangan, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dan kesehatan bayi. 

Artikel ini memaparkan lima langkah praktis yang dapat dilakukan suami untuk mendukung istri selama masa menyusui, menciptakan lingkungan yang mendukung bagi ibu dan anak.

Mengapa Dukungan Suami Penting Selama Masa Menyusui?

Menyusui membutuhkan dedikasi waktu dan tenaga dari ibu, sering kali disertai dengan tantangan seperti kelelahan, stres, atau kesulitan produksi ASI. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ASI eksklusif selama enam bulan pertama memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan kognitif bayi.

Dukungan suami dapat meningkatkan produksi ASI melalui pengurangan stres ibu, yang secara langsung memengaruhi hormon oksitosin dan prolaktin. Dalam konteks parenting, keterlibatan suami juga memperkuat ikatan emosional dalam keluarga, menciptakan pola asuh yang harmonis. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mendapat dukungan pasangan memiliki tingkat keberhasilan menyusui yang lebih tinggi dan kesejahteraan mental yang lebih baik.

5 Hal yang Harus Dilakukan Suami

1. Memberikan Dukungan Emosional

Masa menyusui sering kali membuat ibu merasa cemas atau kurang percaya diri, terutama jika menghadapi masalah seperti produksi ASI yang rendah atau kesulitan pelekatan. Suami dapat mendengarkan keluh kesah istri dengan penuh empati tanpa menghakimi. Memberikan pujian, seperti mengapresiasi usaha istri dalam menyusui, dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dukungan emosional ini menjadi fondasi penting dalam pola asuh yang mendukung kesehatan mental ibu.

2. Membantu Tugas Rumah Tangga

Ibu menyusui sering kali kelelahan karena jadwal menyusui yang intens, terutama pada malam hari. Suami dapat mengambil alih tugas rumah tangga, seperti memasak, mencuci piring, atau merawat anak lain, untuk memberikan istri waktu istirahat yang cukup. Dengan mengurangi beban pekerjaan rumah, suami membantu istri fokus pada menyusui dan pemulihan pasca-melahirkan, mendukung parenting yang seimbang.

3. Mendukung Logistik Menyusui

Suami dapat membantu menyiapkan peralatan menyusui, seperti breast pump, botol ASI steril, atau cooler bag untuk penyimpanan ASI. Jika istri bekerja, suami dapat mengantar ke konsultasi laktasi atau posyandu untuk memantau kesehatan ibu dan bayi. Tindakan ini menunjukkan keterlibatan aktif dalam pola asuh menyusui, memastikan istri memiliki semua yang dibutuhkan untuk proses tersebut.

4. Mengedukasi Diri tentang Menyusui

Banyak suami awalnya kurang memahami proses menyusui. Dengan mempelajari dasar-dasar, seperti teknik pelekatan yang benar, jadwal pemompaan, atau cara menyimpan ASI, suami dapat memberikan saran yang mendukung. Bergabung dengan kelas parenting atau komunitas menyusui juga dapat membantu suami memahami tantangan yang dihadapi istri, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih efektif.

5. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang nyaman dan bersih sangat penting untuk menyusui. Suami dapat memastikan rumah memiliki area khusus yang tenang untuk menyusui, bebas dari gangguan. Selain itu, suami dapat mengadvokasi istri di lingkungan kerja atau keluarga besar, misalnya dengan menjelaskan pentingnya menyusui kepada kerabat yang mungkin kurang mendukung. Langkah ini memperkuat pola asuh yang berfokus pada kesejahteraan ibu dan bayi.

Tantangan yang Mungkin Dihadapi Suami

Suami mungkin menghadapi tantangan seperti kurangnya pengetahuan tentang menyusui, yang dapat membuat mereka merasa tidak kompeten dalam membantu. Kesibukan sebagai pekerja atau ayah juga dapat menyulitkan keseimbangan waktu. Selain itu, tekanan sosial dari pandangan bahwa menyusui adalah tanggung jawab ibu saja masih sering ditemui. Mengatasi tantangan ini membutuhkan komitmen untuk belajar dan komunikasi yang terbuka.

Cara Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi keterbatasan pengetahuan, suami dapat mengikuti kelas parenting atau membaca sumber terpercaya tentang menyusui. Komunikasi terbuka dengan istri tentang kebutuhannya juga penting. Dalam hal manajemen waktu, suami dapat menyusun jadwal untuk membantu tugas rumah tangga tanpa mengorbankan tanggung jawab lain. Mengajak keluarga atau teman untuk mendukung menyusui juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih suportif.

Kisah Inspiratif

Seorang suami di Bandung berhasil mendukung istrinya selama masa menyusui dengan mengambil alih tugas rumah tangga dan membantu menyiapkan peralatan breast pump setiap hari. Ia juga mengedukasi dirinya melalui komunitas parenting lokal, memungkinkan istrinya menjalani ASI eksklusif selama enam bulan. Kisah ini menunjukkan bagaimana keterlibatan suami dapat memperkuat pola asuh dan membawa dampak positif bagi keluarga.