Tips Mengontrol Emosi dan Mood Saat Hamil: Panduan Mendalam untuk Kesejahteraan Mental Calon Ibu

Ilustrasi ibu hamil
Sumber :
  • Freepik

Estrogen berinteraksi dengan bahan kimia otak seperti serotonin (hormon "bahagia"). Fluktuasi mendadak pada neurotransmitter ini dapat menyebabkan disregulasi emosi, membuat ibu hamil menjadi lebih sensitif, mudah menangis, atau marah tanpa alasan yang jelas. Peningkatan hormon hCG juga turut berkontribusi pada rasa lelah emosional.

2. Beban Fisik dan Ketidaknyamanan

Perubahan fisik yang menyertai kehamilan, seperti mual dan muntah (morning sickness), kelelahan, kesulitan tidur, hingga nyeri tubuh, secara langsung memengaruhi kenyamanan ibu. Ketidaknyamanan fisik yang berkelanjutan dapat memicu stres dan kelelahan emosional, menjadikan ibu hamil lebih rentan terhadap perubahan mood.

3. Kecemasan dan Ketakutan Akan Masa Depan

Beban psikologis yang muncul akibat persiapan menjadi orang tua juga berperan besar. Kekhawatiran mengenai kesehatan janin, proses persalinan, kesiapan finansial, serta perubahan hubungan dengan pasangan pasca kelahiran, sering kali memicu kecemasan berlebihan atau rasa takut yang mendalam. Stres yang berkepanjangan ini dapat memengaruhi kemampuan ibu hamil dalam mengelola amarah dan rasa frustrasi.

Strategi Efektif Mengontrol Emosi dan Mood

Mengelola emosi saat hamil bukanlah tentang menghilangkan semua perasaan negatif—karena itu tidak mungkin—melainkan tentang bagaimana merespons dan mengendalikannya dengan cara yang sehat. Berikut adalah langkah-langkah strategis yang dapat Anda terapkan: