3 Kalimat yang Terucap Ini Diam-diam Merusak Rasa Percaya Diri Anak

Ilustrasi orang tua bersama anaknya
Sumber :
  • Freepik

Solusi: Validasi perasaan anak dengan empati. Katakan, ’Aku tahu ini bikin kamu sedih sekali. Yuk, kita bicarakan bersama’.

3. “Kamu nggak akan berhasil kalau terus begitu.”

Kalimat ini biasanya dilontarkan sebagai peringatan, tapi lebih menimbulkan rasa takut daripada semangat. Anak akan merasa, ’Aku pasti gagal’, bukannya yakin bisa memperbaiki diri. Hal ini bisa membuat anak enggan mencoba atau berusaha lagi padahal usaha dan keberanian mencoba adalah kunci membangun kepercayaan diri.

Solusi: Tekankan pada proses belajar. Katakan, ’Kalau kamu coba dengan cara berbeda, pasti hasilnya lebih baik’.

Kalimat seperti perbandingan, meremehkan perasaan, atau memberi peringatan mutlak mungkin tidak sengaja diucapkan. Namun, dampaknya bisa membuat anak memandang dirinya secara negatif. Maka dari itu sebagai orang tua ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berbicara dengan anak.

Jaga Ucapan Anda

Dengan mengganti kata-kata keras menjadi bahasa yang penuh dukungan, validasi, dan berfokus pada pertumbuhan, orang tua dapat menumbuhkan ketahanan mental, rasa percaya diri, dan keyakinan pada diri anak.