Rayakan Hari Anak Nasional, Apa Aja yang Harus Disiapkan Menuju Generasi Emas 2045?
- Istimewa
Pendidikan merupakan kunci untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Menurut Kementerian PPN/Bappenas, pendidikan berkualitas harus mencakup pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pendidikan inklusif yang memastikan akses bagi anak-anak disabilitas dan kelompok rentan menjadi fokus utama.
Guru, sebagai navigator, memainkan peran strategis dalam merancang pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan era digital. Orang tua juga perlu mendukung pendidikan anak dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, seperti menyediakan waktu untuk diskusi dan membaca bersama.
Perlindungan Digital untuk Anak Cerdas
Di era transformasi digital, anak-anak menjadi digital native yang terpapar teknologi sejak dini. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan sepertiga anak usia 0-6 tahun sudah aktif menggunakan gawai, meningkatkan risiko paparan konten negatif.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong literasi digital melalui program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital untuk mengajarkan anak menggunakan internet secara aman dan positif.
Orang tua harus bijak mengawasi penggunaan gawai, menetapkan batas waktu layar, dan mengedukasi anak tentang bahaya misinformasi serta cyberbullying. Program seperti Forum Anak Nasional dari Kementerian PPPA juga mendukung anak untuk menjadi peer-counselor, membantu teman sebaya memahami penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.