Kenali Tanda Anak Fatherless, Lebih Susah Ditangani daripada Ayahnya Meninggal?

Ilustrasi keluarga
Sumber :
  • Freepik

Kedua, anak-anak ini sering mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal, terutama dengan figur otoritas laki-laki, karena kurangnya panutan ayah. Ketiga, mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau depresi, seperti menarik diri dari lingkungan sosial atau kesulitan berkonsentrasi di sekolah. 

Studi dari Journal of Child Psychology (2019) menunjukkan bahwa anak fatherless memiliki risiko 20% lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan anak dengan ayah yang hadir.

Perbandingan dengan Kehilangan Ayah karena Kematian

Kehilangan ayah karena kematian dan fatherless memiliki dampak yang berbeda. Ketika ayah meninggal, anak sering kali mengalami kesedihan yang jelas dan terdefinisi, dengan dukungan sosial yang lebih terstruktur, seperti keluarga atau komunitas yang membantu proses berduka. 

Namun, anak fatherless sering menghadapi ambiguitas emosional. Misalnya, jika ayah masih hidup tetapi tidak hadir, anak mungkin merasa ditolak atau tidak diinginkan, yang dapat memicu rasa bersalah atau marah yang berkepanjangan. 

Menurut psikolog anak Dr. John McAuley (2021), anak fatherless cenderung lebih sulit menangani emosi mereka karena mereka sering memendam harapan bahwa ayah akan kembali terlibat, yang jarang terjadi.

Tantangan Parenting Anak Fatherless