Awas Virus RSV Pada Balita! Ini Panduan Lengkap yang Harus Diketahui Orang Tua

Ilustrasi anak sakit
Sumber :
  • Freepik

Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan orang yang menunjukkan gejala pilek. Ajarkan balita untuk tidak menyentuh wajah mereka, terutama mata, hidung, dan mulut.

Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Batasi interaksi balita dengan orang yang sedang flu atau menunjukkan gejala pernapasan. Jika ada anggota keluarga yang sakit, pastikan mereka menjaga jarak dari anak kecil.

Bersihkan Permukaan: RSV dapat bertahan selama beberapa jam pada permukaan keras seperti meja atau mainan. Bersihkan permukaan yang sering disentuh dengan disinfektan secara rutin.

Imunisasi dan Antibodi: Untuk balita berisiko tinggi, seperti mereka yang lahir prematur atau memiliki penyakit jantung bawaan, dokter mungkin merekomendasikan pemberian antibodi monoklonal seperti palivizumab, yang diberikan setiap bulan selama musim RSV. Untuk bayi di bawah 8 bulan, imunisasi antibodi nirsevimab dapat diberikan sebagai dosis tunggal untuk mencegah penyakit parah. Selain itu, ibu hamil pada usia kehamilan 32-36 minggu disarankan untuk menerima vaksin RSV untuk melindungi bayi mereka setelah lahir.

Hindari Paparan Asap Rokok: Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko infeksi RSV yang serius. Pastikan lingkungan anak bebas dari asap rokok.

Kapan Harus ke Dokter?

Orang tua harus segera mencari bantuan medis jika balita menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas, demam tinggi yang berlangsung lama (di atas 40°C), atau tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, atau jarang buang air kecil. Balita dengan kondisi kesehatan kronis, seperti asma atau penyakit jantung, memerlukan perhatian khusus karena mereka lebih rentan terhadap komplikasi.