Jangan Jadikan Anak Sebagai Teman? Michelle Obama Tekankan Hal Ini

Ilustrasi ibu dan anak
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Dalam dunia pengasuhan anak, menciptakan hubungan yang sehat dan mendukung perkembangan anak menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua. Michelle Obama, mantan ibu negara Amerika Serikat, telah berulang kali menyoroti pentingnya menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan orang tua dan anak. Dalam pandangannya, anak bukanlah teman, melainkan individu yang sedang dipersiapkan untuk menjadi orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab. 

Panduan parenting dari Michelle Obama menekankan pentingnya disiplin, struktur, dan peran orang tua sebagai pembimbing, bukan sekadar sahabat. Artikel parenting ini mengulas wawasan parenting dari Michelle Obama, menyoroti pentingnya batasan dan bagaimana pendekatan ini dapat membentuk karakter anak untuk masa depan.

Mengapa Anak Bukan Teman Anda?

Michelle Obama menegaskan bahwa orang tua yang berusaha menjadikan anak sebagai teman cenderung lebih fokus pada keinginan agar anak menyukai mereka, bukan pada kebutuhan anak untuk tumbuh dengan disiplin. Dalam wawancaranya, ia menyatakan, “Parenting bukan tentang mereka menyukai Anda. Ini tentang membesarkan mereka untuk menjadi orang dewasa yang mampu berdiri sendiri.” 

Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa anak-anak membutuhkan struktur dan batasan untuk memahami tanggung jawab, menghormati otoritas, dan belajar dari konsekuensi. Dengan menjadi “teman” anak, orang tua berisiko mengaburkan garis antara otoritas dan persahabatan, yang dapat menghambat perkembangan kemandirian anak.

Pentingnya Menetapkan Batasan

Menurut Michelle Obama, menetapkan batasan adalah kunci untuk membesarkan anak yang memiliki karakter kuat. Ia mencontohkan pentingnya aturan sederhana, seperti waktu tidur yang konsisten atau larangan berbicara dengan nada tidak hormat. 

“Jika Anda mengatakan tidak saat mereka berusia lima tahun, ajarkan batasan, dan jangan biarkan mereka membantah, Anda sedang membangun fondasi untuk masa depan mereka,” ujarnya. 

Batasan ini membantu anak memahami pentingnya disiplin diri dan menghormati aturan, yang akan mereka bawa hingga dewasa. Penelitian dari American Psychological Association mendukung pandangan ini, menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan batasan yang jelas cenderung memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik dan tingkat stres yang lebih rendah.

Membesarkan Calon Orang Dewasa

Salah satu prinsip utama dalam filosofi parenting Michelle Obama adalah gagasan bahwa orang tua sedang membesarkan “calon orang dewasa,” bukan sekadar anak. Ia mengutip nasihat ayahnya, “Saya tidak membesarkan anak, saya membesarkan orang dewasa masa depan. Tugas saya adalah memastikan jika saya tidak ada besok, mereka tahu cara bertahan.” 

Pendekatan ini mendorong orang tua untuk fokus pada pengembangan keterampilan hidup, seperti kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan menghadapi kegagalan. Misalnya, membiarkan anak menghadapi konsekuensi dari kesalahan kecil, seperti lupa mengerjakan PR, dapat mengajarkan mereka tentang akuntabilitas tanpa campur tangan berlebihan dari orang tua.

Mengelola Penggunaan Media Sosial

Di era digital, Michelle Obama juga menyoroti pentingnya membatasi penggunaan media sosial untuk anak-anak. Ia menekankan bahwa menjaga anak dari paparan media sosial yang berlebihan bukanlah pilihan yang populer, tetapi sering kali perlu. 

“Menjaga anak dari media sosial tidak selalu menyenangkan, tetapi ini tentang melindungi mereka dan memberi mereka ruang untuk tumbuh tanpa tekanan digital,” katanya. 

Dengan menetapkan aturan ketat tentang waktu layar, orang tua dapat membantu anak fokus pada interaksi dunia nyata, yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka.

Mengatasi Rasa Bersalah Orang Tua

Michelle Obama juga membahas tantangan emosional yang dihadapi orang tua, seperti rasa bersalah karena merasa tidak melakukan parenting dengan sempurna. Dalam salah satu unggahannya, ia menyatakan, “Katakan bersama saya: Anda punya kesempatan untuk mencoba lagi. Dalam parenting, jika sesuatu tidak berhasil, Anda bisa memperbaikinya.” 

Pendekatan ini mengingatkan orang tua bahwa kesalahan adalah bagian dari proses dan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk terus belajar dan menyesuaikan metode pengasuhan mereka. Dengan menerima bahwa parenting adalah perjalanan yang penuh dengan trial and error, orang tua dapat lebih percaya diri dalam menetapkan batasan tanpa takut kehilangan kasih sayang anak.

Praktik Parenting yang Praktis

Untuk menerapkan prinsip-prinsip ini, orang tua dapat mulai dengan langkah-langkah sederhana. Pertama, tetapkan aturan rumah yang jelas, seperti waktu tidur, waktu makan, dan batasan penggunaan gadget. Kedua, konsisten dalam menegakkan aturan tersebut, meskipun anak mungkin protes. Ketiga, berikan anak kesempatan untuk membuat keputusan kecil, seperti memilih pakaian atau kegiatan akhir pekan, untuk membangun rasa tanggung jawab. 

Terakhir, tunjukkan kasih sayang tanpa mengorbankan otoritas, misalnya dengan mendengarkan anak tetapi tetap tegas dalam keputusan penting. Pendekatan ini menciptakan keseimbangan antara kehangatan dan disiplin, yang penting untuk perkembangan anak.

Menginspirasi melalui Teladan

Michelle Obama juga menekankan pentingnya menjadi teladan bagi anak-anak. Ia percaya bahwa anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada apa yang dikatakan. Dengan menunjukkan disiplin, kerja keras, dan integritas dalam kehidupan sehari-hari, orang tua dapat menginspirasi anak untuk mengadopsi nilai-nilai yang sama. Misalnya, ketika orang tua konsisten dengan jadwal atau menghormati komitmen mereka, anak-anak belajar tentang pentingnya tanggung jawab dan ketepatan waktu.