Aktivitas Islami Ringan untuk Anak Selama Liburan

Ilustrasi membaca al quran
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Liburan sekolah merupakan waktu yang dinanti-nantikan oleh anak-anak. Setelah berbulan-bulan mengikuti rutinitas belajar yang padat, masa liburan memberikan ruang bagi mereka untuk beristirahat, bermain, dan mengeksplorasi hal-hal baru. Namun, jika tidak diisi dengan aktivitas yang bermanfaat, liburan juga bisa menjadi waktu yang kurang produktif dan bahkan menurunkan semangat belajar atau kedisiplinan anak. Dalam konteks keluarga muslim, liburan sekolah dapat menjadi momen emas untuk menanamkan nilai-nilai keislaman secara santai, menyenangkan, dan menyentuh sisi spiritual anak.

Pendidikan agama tidak harus selalu kaku atau formal. Justru pada masa liburan, pendekatan yang ringan dan kreatif dapat lebih efektif dalam membentuk karakter islami pada anak. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan kedisiplinan dapat diajarkan melalui kegiatan harian yang menyenangkan. 

Dengan melibatkan anak secara aktif dalam kegiatan keagamaan yang ringan, orang tua tidak hanya memperkuat ikatan emosional dengan anak, tetapi juga mengarahkan tumbuh kembangnya pada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan dalam Islam. Artikel parenting ini menyajikan beragam ide aktivitas Islami yang ringan dan aplikatif, yang dapat dilakukan anak-anak selama liburan sekolah di rumah.

1. Membaca dan Menghafal Surat Pendek

Mengajarkan anak untuk mencintai Al-Qur’an dapat dimulai dengan aktivitas membaca dan menghafal surat-surat pendek. Waktu liburan menjadi saat yang tepat untuk memperkenalkan surat-surat Juz Amma secara bertahap, tanpa tekanan.

Orang tua dapat membuat jadwal harian yang ringan, seperti satu surat pendek setiap dua hari. Gunakan metode pengulangan dengan suara keras atau rekaman murattal anak-anak untuk memudahkan hafalan. Setelah berhasil menghafal, berikan apresiasi kecil agar anak merasa bangga dan termotivasi. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memperkuat kemampuan memori dan konsentrasi anak.

2. Belajar Doa Harian dan Artinya

Mengenalkan doa-doa harian secara konsisten akan membantu anak membangun kebiasaan berdoa dalam setiap aktivitasnya. Mulai dari doa makan, doa bangun tidur, doa masuk kamar mandi, hingga doa sebelum belajar, semua dapat diajarkan secara bertahap dan menyenangkan.

Gunakan media visual seperti kartu doa berilustrasi, lagu anak Islami, atau permainan kuis sederhana untuk memperkuat hafalan. Anak juga sebaiknya diperkenalkan dengan makna dari doa yang dibaca agar mereka memahami konteks dan pentingnya berdoa.

3. Mewarnai dan Kerajinan Tangan Bertema Islami

Kegiatan seni seperti mewarnai dan membuat kerajinan tangan bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan simbol-simbol Islam. Orang tua bisa menyediakan lembar mewarnai bergambar masjid, Al-Qur’an, Ka’bah, atau kaligrafi sederhana.

Selain itu, anak juga bisa diajak membuat prakarya bertema islami seperti miniatur masjid dari kardus, gantungan doa, atau kartu ucapan dengan lafaz-lafaz baik seperti "Bismillah" dan "Alhamdulillah". Aktivitas ini mengasah kreativitas sekaligus memperkenalkan nilai spiritual secara visual dan kinestetik.

4. Menonton Film atau Animasi Edukasi Islami

Teknologi bisa dimanfaatkan sebagai sarana edukasi selama liburan, asalkan diarahkan dengan bijak. Pilih tayangan Islami yang sesuai usia, seperti kisah nabi, sejarah Islam, atau animasi dengan pesan moral Islami yang ringan.

Anak-anak cenderung lebih mudah menyerap pesan melalui media visual dan cerita. Setelah menonton, orang tua dapat mengajak anak berdiskusi tentang pesan yang mereka tangkap, tokoh favorit, atau nilai-nilai yang bisa diteladani.

5. Shalat Berjamaah dan Latihan Gerakan Salat

Salah satu cara efektif menanamkan kecintaan pada ibadah adalah dengan melibatkan anak secara langsung dalam kegiatan shalat berjamaah di rumah. Jadikan momen shalat sebagai kegiatan keluarga yang menyenangkan dan penuh makna.

Anak juga dapat dilatih gerakan salat secara perlahan, mulai dari takbir hingga salam, dengan pendekatan yang tidak menghakimi. Gunakan boneka atau papan petunjuk visual agar anak lebih mudah memahami urutan dan makna gerakan salat. Memberikan pujian setelah anak melakukannya dengan benar akan menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam beribadah.

6. Cerita Nabi dan Kisah Teladan

Membacakan cerita nabi kepada anak tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi moral dan spiritual yang mendalam. Kisah-kisah seperti Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, atau Nabi Yusuf mengandung pelajaran tentang keteguhan iman, kesabaran, dan kebaikan hati.

Buku cerita bergambar atau audio storytelling bisa digunakan untuk menarik perhatian anak. Liburan menjadi waktu yang tepat untuk menjadikan kegiatan membaca sebagai rutinitas sebelum tidur atau saat bersantai di sore hari.

7. Kegiatan Berbagi dan Amal Kecil

Mengenalkan anak pada konsep berbagi dan empati sejak dini sangat penting dalam membentuk karakter Islami. Selama liburan, ajak anak untuk menyiapkan makanan sederhana untuk tetangga, menyumbangkan mainan layak pakai, atau memberi makanan kepada hewan sekitar.

Anak bisa diajak menyiapkan paket donasi kecil dari uang jajan mereka sendiri. Aktivitas ini menumbuhkan rasa syukur dan empati, serta memperkenalkan konsep sedekah sebagai bagian dari ibadah yang menyenangkan dan membahagiakan.

8. Mengisi Buku Aktivitas Islami

Saat ini tersedia banyak buku aktivitas Islami untuk anak, yang mencakup latihan menulis huruf Arab, labirin kisah nabi, kuis seputar doa, dan tebak gambar Islami. Buku-buku ini dirancang agar anak tetap belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak membebani.

Buku aktivitas bisa menjadi solusi ketika orang tua sibuk, karena anak tetap bisa belajar mandiri. Selain itu, hasil kerja anak bisa dievaluasi bersama setiap akhir pekan untuk membangun rasa pencapaian.