7 Eksperimen Sains Seru untuk Mengisi Liburan Anak-Anak di Rumah
- Pixabay
Lifestyle –Libur sekolah sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam menjaga anak tetap aktif dan terstimulasi. Salah satu cara terbaik untuk mengisi waktu liburan adalah dengan mengajak anak melakukan eksperimen sains sederhana di rumah. Selain menyenangkan, kegiatan ini dapat melatih logika, mengembangkan rasa ingin tahu, dan mengenalkan konsep-konsep ilmiah dasar dengan cara yang menyenangkan.
Eksperimen-eksperimen berikut aman dilakukan dengan bahan sederhana yang tersedia di dapur atau toko sekitar. Artikel parenting ini akan memberikan 7 rekomendasi lengkapnya.
1. Gunung Meletus Mini (Reaksi Asam-Basa)
Eksperimen ini klasik namun selalu disukai anak-anak karena efek "letusannya" yang dramatis.
Bahan:
- Baking soda
- Cuka
- Sabun cuci piring
- Pewarna makanan merah
- Wadah plastik atau botol kecil
Langkah:
Campurkan baking soda, sabun, dan pewarna ke dalam wadah. Tuang cuka perlahan dan saksikan letusan mini terjadi.
Penjelasan:
Reaksi antara baking soda (basa) dan cuka (asam) menghasilkan karbon dioksida (CO₂), yang menciptakan efek gelembung seperti letusan.
2. Pelangi dalam Gelas (Kepadatan Zat Cair)
Eksperimen ini menunjukkan bahwa cairan dengan berat jenis berbeda tidak akan tercampur langsung.
Bahan:
- Sirup jagung
- Sabun cuci piring
- Air
- Minyak goreng
- Pewarna makanan (opsional)
Langkah:
Tuang cairan secara perlahan ke dalam gelas, dimulai dari yang paling kental (sirup) ke yang paling ringan (minyak). Gunakan sendok untuk mengurangi percikan.
Penjelasan:
Tiap cairan memiliki densitas berbeda, sehingga tetap terpisah dalam lapisan warna yang indah.
3. Balon Mengembang Sendiri
Eksperimen ini memperkenalkan anak pada reaksi kimia yang menghasilkan gas.
Bahan:
- Baking soda
- Cuka
- Balon
- Botol plastik kecil
- Corong
Langkah:
Masukkan baking soda ke balon menggunakan corong. Isi botol dengan cuka. Pasang balon ke mulut botol lalu tumpahkan baking soda ke dalam botol. Balon akan mengembang.
Penjelasan:
Reaksi asam dan basa menghasilkan gas CO₂ yang mengisi balon.
4. Air Berjalan (Capillary Action)
Eksperimen ini menunjukkan bagaimana air bisa “berjalan” melalui tisu.
Bahan:
- 6 gelas transparan
- Air
- Pewarna makanan
- Tisu gulung
Langkah:
Isi 3 gelas (gelas 1, 3, 5) dengan air berwarna. Letakkan gelas kosong di antaranya (gelas 2, 4, 6). Lipat tisu seperti jembatan antara gelas-gelas itu. Tunggu 1-2 jam.
Penjelasan:
Air bergerak naik melalui serat tisu dan mengalir ke gelas kosong melalui kapilaritas.
5. Telur Melayang (Kepadatan Larutan)
Eksperimen ini menunjukkan bahwa larutan garam bisa mengubah daya apung.
Bahan:
- 2 gelas
- Air
- Garam
- Telur ayam mentah
Langkah:
Isi gelas pertama dengan air biasa, masukkan telur (telur tenggelam). Isi gelas kedua dengan air garam pekat, masukkan telur (telur mengapung).
Penjelasan:
Larutan garam memiliki massa jenis lebih besar, sehingga bisa menahan telur di permukaan.
6. Lilin dan Air (Tekanan Udara)
Eksperimen sederhana tentang tekanan udara dan volume.
Bahan:
- Piring kecil
- Air berwarna
- Lilin kecil
- Gelas bening
Langkah:
Letakkan lilin di tengah piring berisi air berwarna. Nyalakan lilin dan tutup dengan gelas. Setelah beberapa detik, air akan masuk ke dalam gelas.
Penjelasan:
Ketika api mati, tekanan udara dalam gelas menurun, menciptakan vakum parsial dan menarik air masuk.
7. Kertas Anti Basah (Tekanan Udara)
Eksperimen ini menunjukkan konsep tekanan udara dan ruang hampa.
Bahan:
- Gelas bening
- Air
- Tisu
Langkah:
Gulung tisu dan masukkan di dasar gelas. Balikkan gelas dan celupkan ke dalam air tegak lurus. Setelah diangkat, tisu tetap kering.
Penjelasan:
Udara dalam gelas menekan air agar tidak masuk, sehingga kertas tetap kering.
Eksperimen-eksperimen ini tidak hanya mendidik tapi juga menyenangkan dan bisa dilakukan bersama sebagai aktivitas keluarga di masa libur sekolah. Selain memicu ketertarikan anak terhadap dunia sains, kegiatan ini juga membantu mempererat ikatan antara orang tua dan anak.