Negara-negara dengan Tren Childfree Tinggi dan Dampaknya pada Demografi

Wanita Korea
Sumber :
  • Pixabay

Faktor Pendorong Tren Childfree

Beberapa faktor utama mendorong tren childfree di negara-negara ini. Pertama, peningkatan pendidikan perempuan berperan besar. Perempuan dengan pendidikan tinggi cenderung menunda pernikahan atau memilih tidak memiliki anak untuk fokus pada karier. Studi dari Universitas Toronto menunjukkan korelasi antara pendidikan perempuan dan penurunan TFR.

Kedua, biaya hidup dan pengasuhan anak yang tinggi menjadi penghalang. Di Jepang, biaya pendidikan dan perumahan di perkotaan membuat banyak pasangan enggan memiliki anak. 

Ketiga, perubahan norma sosial, seperti penerimaan terhadap gaya hidup lajang atau childfree, juga memengaruhi. Di Korea Selatan, tingginya tekanan kerja dan kurangnya dukungan untuk work-life balance memperburuk situasi.

Keempat, kekhawatiran lingkungan mendorong beberapa individu memilih childfree. Menurut Environmental Research Letters (2017), tidak memiliki anak di negara maju dapat mengurangi jejak karbon secara signifikan, menjadi alasan bagi sebagian pasangan.

Dampak Demografi: Penuaan Populasi

Tren childfree berkontribusi pada penuaan populasi (aging population), di mana proporsi lansia meningkat sementara usia produktif menurun. Di Jepang, pada 2017, 27,7% penduduk berusia 65 tahun ke atas, sementara hanya 12,3% di bawah 14 tahun.