Tips Menjaga Akhlak dan Iman Anak di Tengah Distraksi Digital
- Freepik
Selain itu, penting untuk menetapkan “zona bebas layar” di rumah, seperti saat makan bersama atau sebelum tidur, untuk mendorong interaksi keluarga yang lebih bermakna. Dengan demikian, anak memiliki lebih banyak waktu untuk aktivitas yang mendukung perkembangan akhlak, seperti membaca buku agama atau berdiskusi tentang nilai-nilai kehidupan.
Memilih Konten yang Mendukung Nilai Keimanan
Pemilihan konten digital yang sesuai menjadi kunci dalam menjaga iman anak. Orang tua perlu memfilter aplikasi, game, atau saluran yang dikonsumsi anak. Carilah konten yang mengandung nilai edukasi dan spiritual, seperti cerita-cerita islami, video tentang akhlak mulia, atau aplikasi yang mengajarkan doa-doa harian.
Platform seperti YouTube Kids atau aplikasi berbasis agama dapat menjadi pilihan yang aman. Selain itu, orang tua dapat mendampingi anak saat menonton atau bermain untuk memberikan penjelasan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam konten tersebut, sehingga anak dapat memahami mana yang sesuai dengan ajaran agama dan mana yang tidak.
Menanamkan Kebiasaan Ibadah Sejak Dini
Untuk memperkuat iman anak, orang tua perlu menanamkan kebiasaan ibadah secara konsisten sejak dini. Ajak anak untuk melakukan salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, atau mengikuti kegiatan keagamaan di masjid atau komunitas. Kegiatan ini tidak hanya memperdalam pemahaman agama, tetapi juga membantu anak membangun disiplin dan tanggung jawab.
Orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi secara positif, seperti mengunduh aplikasi pengingat salat atau podcast keagamaan yang ramah anak. Dengan rutinitas ibadah yang terjaga, anak akan memiliki pegangan spiritual yang kuat untuk menghadapi distraksi digital.