Rahasia Anak-Anak Jepang Mandiri Sejak Dini: Pelajaran untuk Orang Tua di Indonesia

Ilustrasi anak belajar
Sumber :
  • Freepik

Sistem pendidikan Jepang dirancang untuk melatih kemandirian melalui pengalaman praktis. Salah satu contoh nyata adalah kebiasaan anak sekolah dasar berjalan atau naik transportasi umum ke sekolah tanpa ditemani orang tua. 

Sekolah juga mengintegrasikan tugas-tugas seperti menyapu kelas, menyajikan makan siang, atau mengatur acara sekolah, yang mengajarkan tanggung jawab kolektif. Kurikulum tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, seperti ketekunan dan kerja sama. Pendekatan ini mendukung parenting dengan memberikan anak ruang untuk belajar mandiri di lingkungan terstruktur.

Peran Orang Tua

Orang tua di Jepang menerapkan pola asuh yang memberikan kebebasan terkontrol. Mereka mengajarkan keterampilan dasar, seperti merapikan barang pribadi, mengelola waktu, atau menyiapkan kebutuhan sekolah, sejak usia dini. Anak didorong untuk belajar dari kesalahan, seperti melupakan barang, tanpa intervensi berlebihan dari orang tua. 

Konsistensi dalam aturan juga menjadi kunci, misalnya menentukan waktu tidur atau batas penggunaan gadget. Pendekatan ini membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab dan kemampuan mengambil keputusan.

Tantangan di Indonesia

Meskipun pola asuh Jepang menawarkan banyak pelajaran, Indonesia memiliki tantangan unik dalam menerapkannya. Banyak orang tua Indonesia cenderung menerapkan parenting overprotective karena kekhawatiran akan keamanan, seperti tingginya risiko kecelakaan lalu lintas atau kriminalitas.