Takut Minyak Meletus Saat Goreng Ayam atau Ikan? Ini Trik Anti Cipratan!
- Freepik
Lifestyle –Pernah merasa takut saat mau menggoreng ayam atau ikan karena minyaknya suka “meledak” ke mana-mana? Apalagi jika suara “cesss!” disertai letupan kecil langsung menyapa wajah atau tanganmu begitu daging bersentuhan dengan minyak panas.
Sensasinya? Antara panik, kaget, dan sakit. Tak heran, banyak orang terutama pemula atau anak kos akhirnya memilih beli lauk jadi karena ogah menghadapi risiko luka bakar ringan.
Tapi sebenarnya, masalah ini bisa dihindari, lho. Dengan teknik yang tepat, kamu tetap bisa masak ayam goreng crispy atau ikan goreng garing tanpa drama minyak meletus.
Sebelum masuk ke tips, mari kita pahami dulu kenapa sih minyak bisa marah begitu saat kita goreng bahan makanan basah?
Pertama mari cari tau alasan kenapa minyak bisa Meletus saat goreng ayam atau ikan. Minyak meletus terjadi karena interaksi antara air dan minyak panas.
Saat kamu memasukkan bahan yang masih basah ke dalam minyak panas, kandungan air dalam daging atau permukaan ikan langsung berubah menjadi uap. Uap ini naik ke permukaan dengan tekanan tinggi dan mendorong minyak ke atas, menciptakan letupan kecil yang menyakitkan.
Menurut pakar ilmu pangan dan penulis buku On Food and Cooking, Harold McGee, air memiliki titik didih jauh lebih rendah daripada minyak. Ketika air langsung terkena minyak panas, ia akan segera berubah jadi uap dan meledak ke permukaan, mendorong minyak panas ikut terbang.
“Air yang terperangkap dalam bahan makanan akan langsung berubah jadi uap saat menyentuh minyak panas, dan uap ini melempar minyak ke udara dalam bentuk cipratan,” jelas McGee.
Inilah yang menyebabkan kamu sering terkena cipratan saat menggoreng ayam atau ikan terutama jika bahan makanan masih basah, keluar dari kulkas, atau langsung masuk tanpa persiapan.
7 Trik Anti Meletus Saat Goreng Ayam atau Ikan
Berikut adalah trik yang terbukti ampuh mengurangi bahkan mencegah minyak meletus saat menggoreng ayam dan ikan:
1. Keringkan Bahan Sebelum Digoreng
Langkah pertama yang paling penting pastikan ayam atau ikan sudah benar-benar kering sebelum dimasukkan ke dalam minyak.
Gunakan tisu dapur untuk menyerap sisa air di permukaan daging. Jangan lupa bagian bawah kulit ayam atau dalam rongga perut ikan. Jika kamu mengambil langsung dari kulkas, diamkan dulu di suhu ruang selama 10–15 menit sebelum menggoreng.
2. Lumuri dengan Tepung Tipis
Melapisi ayam atau ikan dengan tepung tipis bisa menyerap kelembapan berlebih di permukaan. Kamu bisa pakai tepung terigu, maizena, atau tepung beras. Selain bikin tekstur lebih renyah, cara ini juga mencegah uap air bertemu langsung dengan minyak.
3. Taburkan Garam di Dasar Wajan
Salah satu trik dapur yang populer di Jepang yakni menaburkan sedikit garam ke dasar wajan sebelum memanaskan minyak. Garam akan menyerap sisa air yang mungkin ada di dasar wajan dan membantu mengurangi potensi letupan.
Tapi ingat, gunakan secukupnya dan jangan sampai gosong. Setelah selesai, wajan juga perlu dibersihkan karena garam bisa meninggalkan kerak.
4. Masukkan dengan Penjepit, Jauh dari Tubuh
Jangan pernah melempar ayam atau ikan ke wajan! Ini justru meningkatkan risiko cipratan.
Gunakan penjepit panjang atau spatula, dan masukkan perlahan dari arah menjauh dari tubuh. Dengan begitu, kalau pun ada letupan kecil, tidak langsung mengenai tangan atau wajah.
5. Gunakan Penutup Wajan (Splatter Guard)
Tutup wajan bisa jadi penyelamat. Pilih yang memiliki ventilasi atau berbentuk jaring besi (splatter screen), bukan tutup kaca biasa yang menyimpan uap di dalam.
Jika tutup terlalu rapat, uap air akan terjebak dan bisa meningkatkan tekanan, lalu membuat minyak meletus lebih parah saat dibuka.
6. Gunakan Minyak Secukupnya
Terlalu banyak minyak di wajan tidak hanya boros, tapi juga membuat area cipratan lebih luas.
Cukup isi minyak setinggi ½ dari tinggi bahan makanan, sehingga bagian bawah saja yang tercelup. Kamu bisa membalikkan bahan setelah satu sisi matang tanpa risiko minyak muncrat.
7. Pastikan Suhu Minyak Tepat
Gunakan sumpit kayu atau sendok kayu sebagai indikator suhu. Masukkan ke minyak:
- Jika tidak ada gelembung = minyak belum panas
- Jika ada gelembung halus = suhu ideal
- Jika banyak gelembung besar dan cepat = terlalu panas
Minyak yang terlalu panas bukan cuma bikin meletus, tapi juga membuat makanan gosong di luar, mentah di dalam.
Teknik Cold Oil Start ala Chef Kenji López-Alt
Untuk ikan filet tipis seperti lele atau kakap, kamu bisa mencoba metode dari Chef Kenji López-Alt, penulis buku The Food Lab.
“Gunakan metode ‘cold oil start’ untuk beberapa jenis ikan caranya letakkan ikan dalam minyak dingin, lalu panaskan bersamaan. Ini mengurangi reaksi eksplosif pada kulit ikan yang lembap.”
Caranya:
- Letakkan ikan di wajan.
- Tuangkan minyak dingin hingga setengah menutupi ikan.
- Panaskan perlahan hingga ikan mulai menguning dan minyak menggelegak pelan.
Metode ini mengurangi kejutan suhu dan hasil akhirnya tetap crispy!
Solusi Tambahan Buat yang Masih Trauma Minyak Meletus
Kalau kamu masih belum berani goreng langsung, berikut beberapa alternatif aman:
- Gunakan air fryer: ayam atau ikan bisa tetap crispy tanpa minyak sama sekali.
- Pakai wajan berdinding tinggi atau deep fryer agar cipratan tidak sampai ke tangan.
- Sarung tangan silikon anti panas dan apron bisa melindungi tubuh dari luka bakar kecil.
- Coating alternatif seperti tepung beras atau maizena membantu hasil lebih garing dan minyak tetap tenang.
Menggoreng ayam dan ikan memang punya tantangan sendiri. Tapi kalau kamu sudah tahu trik-triknya, kegiatan ini bisa jadi menyenangkan dan tidak lagi menakutkan.
Mulailah dari langkah paling dasar mulai dari pastikan bahan kering, masukkan perlahan, dan kendalikan suhu minyak. Jangan biarkan cipratan minyak merampas semangatmu belajar masak.
Dengan teknik yang tepat dan sedikit keberanian, kamu bisa menyiapkan ayam goreng crispy atau ikan goreng garing buatan sendiri tanpa drama, tanpa luka, dan tentu saja lebih hemat!