10 Makanan 'Berbahaya' yang Harus Dihindari di Usia 50 Tahun untuk Hidup Sehat dan Panjang Umur, Stop Sekarang!

Ilustrasi Lansia Hidup Bahagia dan Sejahtera
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Memasuki kepala lima alias usia 50 tahun, tubuh mengalami perubahan fisiologis. Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan yang dapat memperburuk kesehatan sehingga bisa panjang umur.

Saat usia 50 tahun, fungsi tubuh mulai menurun mulai dari melambatnya metabolisme, penurunan kadar hormon, dan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Tidak heran, banyak lansia mulai disarankan menghindari beberapa jenis makanan guna menjaga kebugaran tubuh yang bisa memperpendek umur karena tanpa sadar kondisi kesehatan turun.

Berikut 10 jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh kalangan lansia terutama yang sudah berusia 50 tahun ke atas untuk menjaga kesehatan optimal.

 

Ilustrasi nafsu makan sore meningkat

Photo :
  • Freepik

 

1. Makanan Olahan Tinggi Gula

Makanan seperti permen, kue kemasan, dan minuman bersoda mengandung gula tambahan yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Gula berlebih memicu peradangan kronis, yang terkait dengan penyakit jantung dan artritis. Sebagai alternatif, konsumsi buah-buahan segar seperti beri atau apel yang kaya serat dan antioksidan.

2. Daging Olahan

Sosis, bacon, dan ham mengandung natrium tinggi, lemak jenuh, dan nitrat, yang meningkatkan risiko hipertensi dan kanker kolorektal. Pada usia 50 tahun ke atas, sensitivitas terhadap garam meningkat, membebani jantung. Pilih sumber protein rendah lemak seperti ikan salmon, dada ayam, atau tempe.

3. Makanan Tinggi Garam

Makanan cepat saji, keripik, dan sup kalengan tinggi natrium dapat menyebabkan retensi air dan hipertensi, yang berisiko bagi jantung dan ginjal. Batasi asupan garam hingga 2.300 mg per hari, idealnya 1.500 mg untuk penderita hipertensi, dan gunakan rempah seperti kunyit atau bawang putih untuk rasa.

4. Makanan dengan Lemak Trans

Gorengan, margarin, dan biskuit kemasan mengandung lemak trans yang meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL, memperbesar risiko penyakit kardiovaskular. Pilih lemak sehat dari alpukat atau minyak zaitun, dan hindari produk dengan “partially hydrogenated oil” pada label.

5. Minuman Beralkohol

Konsumsi alkohol lebih dari satu gelas per hari (wanita) atau dua gelas (pria) dapat merusak hati, meningkatkan risiko kanker, dan mengganggu obat-obatan untuk tekanan darah. Ganti dengan teh hijau atau air infused lemon untuk hidrasi sehat.

6. Kopi dan Teh Manis

Minuman seperti kopi dan teh dengan gula tambahan berkontribusi pada asupan gula harian yang berlebih, meningkatkan risiko diabetes dan peradangan. Batasi gula tambahan hingga 50 gram per hari dan pilih minuman tanpa pemanis atau dark chocolate rendah gula sebagai camilan.

7. Kue dan Pastry

Kue manis mengandung gula tinggi dan lemak jenuh, yang memicu peradangan dan penyakit kronis. Ganti dengan camilan sehat seperti kacang almond atau buah-buahan untuk menjaga berat badan dan kesehatan jantung.

8. Gorengan

Makanan yang digoreng, seperti kentang goreng hingga gorengan, dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung karena kandungan lemak trans dan kalori tinggi. Pilih metode memasak seperti panggang atau kukus untuk alternatif sehat.

9. Protein Bar Olahan

Banyak protein bar mengandung gula tinggi meski berlabel “sehat”. Pilih camilan protein alami seperti kacang walnut atau pistachio untuk mendukung kesehatan otot tanpa risiko gula berlebih.

10. Cokelat Putih

Cokelat putih tinggi gula dan lemak, dengan 458 kalori dan 50 gram gula per porsi. Pilih dark chocolate dengan kadar kakao tinggi untuk manfaat antioksidan tanpa beban kalori berlebih.