Cuaca hingga 50 Derajat di Mekkah Bikin Cepat Lelah? Ini Tips Ampuh Cegah Dehidrasi Saat Haji!
- Pixaby
Lifestyle –Berhaji adalah puncak kerinduan setiap Muslim. Ketika kaki menapak di Tanah Suci, jutaan jiwa dari berbagai belahan dunia bersatu dalam doa dan air mata. Di balik kegembiraan spiritual ini, ada tantangan fisik yang sering kali tak disadari, terutama ketika tubuh harus menghadapi suhu mencapai 40–50°C di Mekkah dan Madinah.
Tidak sedikit jemaah yang kelelahan, pingsan, bahkan harus dilarikan ke pos medis akibat dehidrasi yang datang diam-diam. Air mata haru berubah menjadi keringat yang tak henti menetes, tubuh mulai melemah, dan ibadah pun tak lagi khusyuk karena tubuh tak mampu menopang semangat.
Dehidrasi bukan sekadar rasa haus, ini adalah kondisi serius yang bisa mengancam nyawa, terutama bagi lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis. Menurut pakar kesehatan lingkungan dari Harvard Medical School, Dr. Stephanie Taylor dalam suhu ekstrem, tubuh bisa kehilangan lebih dari satu liter cairan per jam tanpa disadari. Pada lansia, mekanisme rasa haus juga menurun, sehingga dehidrasi kerap datang tanpa gejala awal yang jelas.
Agar ibadah tetap maksimal dan tubuh tetap prima, mari simak panduan lengkap berikut ini tentang cara mencegah dehidrasi saat haji, termasuk tips yang direkomendasikan oleh para ahli dunia.
Apa Itu Dehidrasi dan Mengapa Berbahaya Saat Haji?
Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini mengganggu fungsi organ vital dan menyebabkan kelelahan, penurunan tekanan darah, gangguan ginjal, bahkan bisa berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.
Dalam konteks ibadah haji, risiko ini meningkat karena kombinasi dari:
- Suhu tinggi
- Aktivitas fisik berlebih
- Perubahan pola makan dan tidur
- Minimnya kesadaran akan pentingnya hidrasi
Profesor kedokteran intensif dari University College London, Dr. Hugh Montgomery mengingatkan bahwa cuaca panas ekstrem menyebabkan penguapan cairan yang cepat, dan dalam konteks seperti haji, jemaah bisa mengalami penurunan volume darah tanpa menyadari tanda awalnya..
Beberapa kelompok jemaah lebih rentan mengalami dehidrasi, antara lain:
- Lansia, karena kemampuan tubuh dalam menahan air menurun seiring usia.
- Penderita penyakit kronis seperti diabetes, yang sering mengonsumsi obat diuretik.
- Jemaah dengan stamina rendah, yang belum terbiasa berjalan jauh.
- Anak muda, yang sering terlalu semangat tanpa memerhatikan batas tubuh.
Ada beberapa tanda-tanda atau gejala yang perlu diwaspadai sebagai penanda tubuh mengalami dehidras ketika menjalani ibadah haji. Beberapa gejala atau tanda itu meliputi mulut dan bibir kering, urine berwarna gelap atau sangat sedikit, rasa haus ekstrem, pusing, lemas, dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, tanda lainnya juga bisa seperti kulit tidak cepat kembali setelah dicubit, detak jantung lebih cepat dari biasanya hafas pendek atau kesadaran menurun. Jika gejala ini muncul, segera cari tempat istirahat dan minum air, atau hubungi petugas kesehatan haji.
Tips Ampuh Mencegah Dehidrasi Saat Haji
Berikut langkah-langkah sederhana namun sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama ibadah:
1. Minum Air Secara Teratur, Bukan Saat Haus Saja
Minumlah air secara berkala, meski tidak merasa haus. Gunakan botol minum pribadi dengan takaran agar bisa memantau jumlah cairan yang masuk. Idealnya, 2–3 liter air per hari. Menurut Mayo Clinic, tubuh kehilangan cairan lebih cepat saat berkeringat, jadi penting menjaga asupan air tetap stabil sepanjang hari.
2. Hindari Minuman Berkafein dan Bersoda
Teh, kopi, dan minuman bersoda bersifat diuretik—artinya, mempercepat pembuangan cairan lewat urine. Fokus pada air putih atau larutan elektrolit ringan.
3. Gunakan Semprotan Wajah dan Kipas Mini
Alat sederhana ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh, terutama saat mengantri atau berjalan kaki di bawah terik matahari. Menjaga suhu tubuh tetap sejuk mengurangi risiko kehilangan cairan berlebih lewat keringat.
4. Pilih Pakaian yang Nyaman dan Menyerap Keringat
Gunakan pakaian berbahan katun, berwarna terang, dan longgar. Selain nyaman, jenis kain ini memungkinkan kulit bernapas dan mengurangi panas tubuh.
5. Jadwalkan Waktu Istirahat secara Cermat
Jangan memaksakan diri beribadah tanpa jeda. Gunakan waktu di tenda untuk tidur, relaksasi, atau hanya duduk sejenak. Tubuh yang lelah lebih cepat kehilangan cairan dan lebih rentan terhadap serangan panas.
6. Konsumsi Buah dan Makanan Berkuah
Semangka, melon, jeruk, dan timun sangat baik untuk menghidrasi tubuh secara alami. Tambahkan juga sup atau kuah ringan sebagai sumber cairan tambahan.
7. Gunakan Elektrolit Bila Diperlukan
Jika merasa sangat lemas, larutan elektrolit bisa membantu menggantikan mineral tubuh yang hilang. Namun, sebaiknya konsultasikan penggunaannya dengan petugas medis di kloter atau dokter pribadi.
Tips Khusus untuk Lansia dan Penderita Penyakit Kronis
- Konsultasi medis sebelum keberangkatan sangat dianjurkan.
- Pastikan membawa obat rutin, catatan kesehatan, dan gelang identitas medis.
- Hindari terlalu lama di luar ruangan pada siang hari.
- Jangan ragu meminta bantuan atau istirahat lebih sering.
Ahli nutrisi dan pencegahan penyakit dari Cornell University, Dr. Michael Greger, menyarankan agar penderita penyakit kronis membawa camilan sehat, menjaga jadwal minum, dan menghindari aktivitas berat saat suhu puncak di siang hari.
Jangan ragu melapor kepada petugas kesehatan haji Indonesia jika merasa tidak fit atau mulai menunjukkan gejala dehidrasi ringan.
Ibadah Khusyuk Dimulai dari Tubuh yang Sehat
Haji adalah perjuangan fisik dan jiwa. Namun menjaga kesehatan bukanlah bentuk kelemahan, melainkan wujud syukur atas amanah tubuh dari Allah. Menurut ajaran Islam, menjaga tubuh adalah bagian dari ibadah. Jangan biarkan kelelahan atau dehidrasi menghalangi langkahmu menuju mabrur.
Selalu ingat, ibadah yang diterima bukan hanya yang dijalani sepenuh hati, tapi juga yang dijalani dengan bijak dan menjaga diri. Haji bukan hanya tentang sampai ke Arafah, tapi juga kembali pulang dalam keadaan sehat dan selamat.